Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Netanyahu Nyatakan Israel Akan Ambilalih Keamanan Gaza setelah Perang Berakhir

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengumumkan bahwa negaranya akan bertanggung jawab penuh atas keamanan Gaza setelah berakhirnya

Editor: m nur huda
Yonathan SINDEL/POOL/AFP
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengumumkan bahwa negaranya akan bertanggung jawab penuh atas keamanan Gaza setelah berakhirnya konflik dengan Hamas. 

TRIBUNJATENG.COM, TEL AVIV -  Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengumumkan bahwa negaranya akan ambilalih penuh atas keamanan Gaza setelah berakhirnya konflik dengan Hamas.

Dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan oleh ABC News pada Senin (6/11/2023), Netanyahu menyatakan, "Israel akan memikul tanggung jawab keamanan Gaza secara menyeluruh untuk jangka waktu yang tidak terbatas."

PM Israel menyoroti pentingnya alasan di balik keputusan ini, menyatakan bahwa negaranya perlu mengambil alih kendali keamanan Gaza demi menjaga stabilitas wilayah tersebut.

Baca juga: Gaza Makin Mencekam, Israel Target Bombardir 450 Tempat Persembunyian Hamas Dalam 48 Jam

Baca juga: Rudal Israel Tiba-tiba Berbalik Arah, Diluncurkan Ke RS Al Syifa Gaza Malah Jatuh di Tel Aviv

Baca juga: Israel Tuding Rumah Sakit Indonesia di Gaza Ada Terowongan Hamas, MER-C: Ini PraKondisi Serangan

Baca juga: Indonesia Masih Berupaya Evakuasi Satu Keluarga WNI di Gaza Selatan, Menlu: Sangat Rumit

"Ketika kami tidak memiliki tanggung jawab keamanan itu, yang kami alami adalah meletusnya teror Hamas dalam skala yang tidak dapat kami bayangkan," ucapnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Militer Israel seperti diketahui telah tanpa henti menyerang Gaza sejak 7 Oktober lalu, ketika Hamas melancarkan serangan lintas batas yang menewaskan 1.400 orang di Israel menurut pihak berwenang Israel. Jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 10.000 orang,

berdasarkan laporan terbaru Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas pada Senin, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.

Foto udara menggambarkan sejumlah bangunan di Gaza City yang rusak parah akibat gempuran udara Israel pada Selasa (10/10/2023). 
Foto udara menggambarkan sejumlah bangunan di Gaza City yang rusak parah akibat gempuran udara Israel pada Selasa (10/10/2023).  (BELAL AL SABBAGH / AFP)

Dalam wawancara pada Senin, PM Israel Benjamin Netanyahu membantah angka yang dilaporkan Kementerian Kesehatan di Gaza tersebut.

Menurutnya, jumlah korban di Gaza kemungkinan besar mencakup "beberapa ribu" pejuang Palestina.

Meskipun ada seruan gencatan senjata dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan para pemimpin dunia lainnya, Netanyahu mengatakan bahwa ia tidak mendukung gencatan senjata.

"Tidak akan ada gencatan senjata -gencatan senjata umum- di Gaza tanpa pembebasan para sandera kami," katanya.

"Sejauh menyangkut taktis, jeda-jeda kecil -satu jam di sini, satu jam di sana- kami sudah pernah melakukannya," tambah Netanyahu.

Dia menyampaikan, Israel mungkin akan menyetujui jeda untuk mengizinkan barang-barang kemanusiaan masuk ke Gaza atau mengizinkan para sandera meninggalkan wilayah Palestina yang terkepung.

Ketika ditanya apakah ia harus bertanggung jawab atas serangan Hamas pada 7 Oktober, Netanyahu mengatakan "tentu saja".

"Ini bukan pertanyaan dan harus diselesaikan setelah perang," katanya. Dia mengakui bahwa pemerintahnya "jelas" tidak memenuhi kewajiban untuk melindungi rakyatnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul PM Israel Sebut Negaranya Akan Ambil Alih Tanggung Jawab Keamanan Gaza Setelah Perang

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved