Berita Semarang
Panen Cabai dan Sayur, Kelurahan Bulusan Semarang Tunjukkan Keberhasilan Urban Farming
Kelurahan Bulusan menunjukan keberhasilan urban farming melalui panen cabai dan sayur.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kelurahan Bulusan menunjukan keberhasilan urban farming melalui panen cabai dan sayur.
Memanfaatkan lahan sekitar perkantoran seluas 15 meter, setiap minggunya, dari tiga tanaman cabai yang ada bisa dipanen sebanyak 75 gram.
Lurah Bulusan, Rukayah menuturkan, pihaknya memulai program urban farming di wilayah kantornya sejak Februari 2023.
Baca juga: Ugal-ugalan, Harga Cabai di Kota Semarang Capai Rp 110.000 per Kilogram
Tak hanya menanam cabai, pada lahan tersebut, Rukayah bersama perangkat kelurahan menanam sejumlah tanaman sayur seperti tomat, terong dan ketela rambat.
"Alhamdulillah hari ini, kita panen cabai dan sayur glandir di halaman kantor.Kita telah memulai program urban farming ini sejak Februari," ujar Rukayah, (Selasa, 7/11)
Lewat panen kali ini, di ingin mengajak masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang ada untuk dijadikan media urban farming.
Program urban farming juga selaras dengan gerakan penanaman cabai melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) atau menanam cabai di sekitar pekarangan perumahan yang tengah digalakkan Kementerian Pertanian.
Sementara itu, meski harga cabai di sejumlah pasar Kota Semarang mulai menunjukkan penurunan, Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu terus melakukan upaya pengendalian harga.
Melalui Dinas Ketahanan Pangan, pihaknya rutin melakukan pemantauan dan pengecekan secara intensif pada sejumlah pasar tradisional serta rutin menyelenggarakan Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
Tercatat, di berbagai titik layanan publik, program Pak Rahman sudah dilaksanakan sebanyak 124 kali di seluruh wilayah di Kota Semarang.
“Untuk Kota Semarang, berdasarkan hasil pemantauan harga di beberapa pasar tradisional pada Selasa (7/11) ini rata-rata mulai menurun harganya. Harga cabai rawit merah sudah turun menjadi Rp 68.000 di Pasar Johar dan MAJT,” terang wali kota yang akrab disapa Ita, Selasa (7/11).
Minggu sebelumnya, harga cabai rawit merah terdata senilai Rp 75 ribu.
Meski belakangan harganya melambung tinggi, pasokan cabai di Kota Semarang tercukupi.
Adanya kemarau panjang dan cuaca panas sebagai dampak fenomena El Nino menyebabkan panen tidak maksimal sehingga mendorong kenaikan harga.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Setan Melonjak Sampai Rp 100 Ribu Per Kilogram di Pati
Ita pun mengajak masyarakat untuk tidak panic buying serta tetap aktif menanam cabai melalui urban farming.
2 Korban Pemancing Hilang Tenggelam di Perairan Semarang Berstatus Saudara Sepupu |
![]() |
---|
Bea Cukai dan Satpol PP Kota Semarang Musnahkan 7 Juta Rokok Ilegal |
![]() |
---|
Kesaksian Klowor, Korban Selamat Dari Gelombang Tinggi Yang Lenyapkan 5 Pemancing di Semarang |
![]() |
---|
Kronologi 5 Pemancing Diterjang Gelombang Tinggi di Semarang: 2 Korban Tewas, 3 Hilang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Gelombang Tinggi Hancurkan Perahu di Semarang, 1 Nelayan Terluka Parah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.