Peredaran Narkoba di Kateng Jadi Perhatian Khusus Pj Gubernur Jateng

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng terus berupaya menekan potensi tindak kejahatan narkotika.

Satu di antaranya melalui kolaborasi terkait pemberantasan narkoba dengan berbagai pihak.

Peningkatan kolaborasi dilakukan lantaran Jateng menjadi titik rawan kekahatan narkotika.

Data dari BNNP Jateng, kejahatan narkotika mendominasi di Jateng.

Di mana tindak kejahatan narkotika mencapai 44 persen.

Menurut Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, kasus kejahatan narkoba di Jateng jadi perhatian khusus. 

Ia berujar, total penduduk di Jateng mencapai 37 juta jiwa dan menempati posisi ke 6 total penduduk di Indonesia.

Dari angka tersebut Jateng manjadi salah satu wilayah  yang rawan terhadap peredaran narkoba.

“Oleh karena itu, upaya pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN), perlu dilakukan secara bersama-sama,” terangnya, Rabu (8/11/2023).

Nana menyebut,  BNN tidak bisa bekerja sendiri dalam hal pemberantasan peredaran narkoba.

Karena dibutuhkan dukungan dari banyak pihak, seperti dari pemerintah provinsi, kabupaten kota, Polda sampai jajaran pemerintah di tingkat bawah, maupun masyarakat.

“Kami akan terus melakukan berbagai langkah, dalam rangka pencegahan dan pemberantasan narkoba,” tegasnya.

Dijelaskannya, upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan.

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.

“BNN juga menyelenggarakan program Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar). Di Jateng, sudah ada ratusan Desa Bersinar yang dibentuk di sejumlah kabupaten kota,” imbunya.