Berita Karanganyar
Total Anggaran Perbaikan Pipa Air Terdampak Karhutla Gunung Lawu Rp 237 Juta
BPBD Karanganyar menganggarkan sekitar Rp 237 juta untuk perbaikan pipa air yang rusak dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - BPBD Karanganyar menganggarkan sekitar Rp 237 juta untuk perbaikan pipa air yang rusak dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu, beberapa waktu lalu.
Ada dua saluran pipa air yang terdampak karhutla di Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar, yakni pipa dari sumber mata air Sendang Macan ke wilayah Babar, Desa Anggrasmanis, dan Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi.
Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Juli Padmi Handayani menyampaikan, kedua desa tersebut telah mengajukan proposal untuk perbaikan pipa air rusak. Anggaran perbaikan pipa tersebut dialokasikan dari Dana Tidak Terduga (DTT) dengan nilai Rp 237 juta. Pipa yang rusak memiliki panjang 3 kilometer, terdiri atas 2 kilometer di Desa Anggrasmanis dan 1 kilometer di Desa Gumeng.
"Untuk perbaikan pipa di Gumeng dianggarkan Rp 115 juta dan Anggrasmanis 122 juta. Teknis perbaikan diserahkan kepada tiap desa," kata Juli kepada Tribun Jateng, Kamis (9/11).
Juli menuturkan, proses pengajuan telah selesai sehingga uang tersebut dapat segera dicairkan dalam waktu dekat. Lebih lanjut, sebelumnya warga telah melakukan perbaikan sementara pascakerusakan pada pipa air sehingga pasokan air untuk kebutuhan warga tidak terganggu.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda hutan Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar, pada akhir September lalu. Kebakaran yang berlangsung selama 13 hari tersebut menghanguskan lahan di kawasan hutan lindung seluas 185 hektare.
Pendakian
Sementara itu, jalur pendakian Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar masih ditutup, sejak awal September hingga saat ini, meski karhutla telah padam. Adapun jalur pendakian yang ditutup, yakni jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho, Kecamatan Jenawi, dan via Cemorokandang, Kecamatan Tawangmangu. Selain itu jalur pendakian Bukit Mongkrang di lereng Gunung Lawu juga masih ditutup hingga saat ini.
Asper BKPH Lawu Utara KPH Surakarta, Sartono menyampaikan, pihak pengelola jalur pendakian dalam hal ini Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar telah mengajukan surat ke Perhutani supaya jalur pendakian dapat dibuka kembali pascakarhutla. Dia menuturkan, hujan lebat telah mengguyur wilayah Gunung Lawu beberapa kali. Kendati demikian perlu mempertimbangkan hal lain untuk kembali membuka jalur pendakian.
"Pimpinan masih mengkaji dan koordinasi dengan beberapa pihak," kata Sartono, Rabu (8/11).
Sartono mengungkapkan, penutupan jalur pendakian Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar telah berlangsung selama sekitar dua bulan. Dia berharap pembukaan jalur pendakian nantinya dapat dilakukan serentak, mengingat Gunung Lawu berada di dua provinsi, yakni Jateng dan Jatim.
“Perlu adanya koordinasi lintas provinsi sebelum diputuskan dibuka kembali jalur pendakian Gunung Lawu,” katanya.
Dia menambahkan, sejumlah pihak baik itu pecinta alam dan instansi telah berencana untuk melakukan penghijauan dengan penanaman bibit pohon di Gunung Lawu pascakarhutla. Akan tetapi hal tersebut masih menunggu koordinasi lebih lanjut karena harus dilakukan penentuan lokasi penanaman bibit pohon. (ais)
BPBD Karanganyar Launching Si Pendekar, Inovasi Aduan Kebencanaan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Investor Proyek Kios Tanah Bengkok Jaten Karanganyar Resmi Jadi Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Kades Nur Wibowo: Relokasi TPS Jetis Karanganyar Tunggu Izin Alih Fungsi Lahan |
![]() |
---|
Pengusaha Konveksi di Karanganyar Kewalahan Penuhi Permintaan Bendera One Piece |
![]() |
---|
Jeritan Hati Ninis: Sewa Kios Rp 14 Juta, Syok Tempatnya Disita Kejari Karanganyar karena Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.