Berita Kudus
54 Guru PAUD di Kudus Ikuti Lokakarya Mahir Berinkuiri
Sebanyak 54 guru dari 44 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) binaan Djarum Foundation mengikuti lokakarya PAUD: Guru Mahir Berinkuiri
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Sebanyak 54 guru dari 44 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) binaan Djarum Foundation mengikuti lokakarya PAUD: Guru Mahir Berinkuiri selama pada dua hari 11 sampai 12 November 2023.
Kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari Program AJARI singkatan dari aku pembelajar inkuiri yang telah aktif memberikan pelatihan pembelajaran berbasis inkuiri pada PAUD sejak tahun 2017 sebagai kerja sama dengan Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus.
Kegiatan ini dihadiri oleh para narasumber profesional yaitu Irma Yuliantina sebagai Tim Pengembang Kurikulum Merdeka di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementrian Agama Republik Indonesia.
Hadir juga dalam kegiatan ini sebagai narasumber Nila Kusumaningtyas yang merupakan Ketua 3 Pengurus Pusat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI).
Kedua narasumber membahas Implementasi Kurikulum Merdeka, penyusunan perencanaan pembelajaran, penataan lingkungan bermain, dukungan guru dalam proses pembelajaran, praktik pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri, dan asesmen pembelajaran.
Baca juga: RTL Transisi PAUD-SD, Kegiatan Pertukaran Guru Segera Dilaksanakan
Baca juga: Dorong Penguatan Pendidikan Anak, Kolaborasi PGSD dan PG-PAUD UKSW Gandeng Komunitas Driver GRAB
Baca juga: Ikut Cegah Stunting, Polwan Polresta Surakarta Bagi Susu Formula Hingga Roti untuk Anak PAUD
Menurut Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas guru dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah.
“Guru PAUD berperan penting sebagai pelaku Implementasi Kurikulum Merdeka dalam mencetak generasi emas. Salah satu yang kami lakukan adalah dengan kegiatan lokakarya ini, tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas guru dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka melalui metode pendekatan inkuiri,” ujar Primadi.
Kedua narasumber sebelumnya telah melakukan observasi lapangan di lima PAUD di Kudus yaitu KB-TK PG Rendeng, TKIT Umar Bin Khatab, KB-TK Cahaya Nur, PAUD Terpadu Kalirejo, dan PAUD Masehi, sebagai dasar pembahasan materi lokakarya.
Mereka mengumpulkan data mengenai pemahaman substansi inkuiri dalam proses pembelajaran oleh para guru. Selain itu, mereka juga melihat sejauh mana PAUD telah mengakomodir kontekstual termasuk budaya lokal dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
“Yang telah dilakukan Djarum Foundation terhadap 44 PAUD yang ada di Kudus ini sangat menginspirasi, seharusnya bisa dicontoh di PAUD-PAUD lainnya,” ujar Nila Kusumaningtyas.
Sedangkan Irma Yuliantina menyampaikan bahwa penerapan Inquiry Based Learning (IBL) yang benar-benar sesuai dengan implementasi kurikulum merdeka telah dilakukan di 44 PAUD yang ada di Kudus.
“Nah, seperti inilah penerapaan Inquiry Based Learning (IBL) yang benar dan sesuai dengan Implementasi Kurikulum Merdeka. Saya masih sering menjumpai banyak guru-guru penggerak dari pemerintah yang masih salah, harus belajar dari PAUD di Kudus,” kata Irma Yuliantina.
Pemkab Kudus Siap-siap Sulap eks Stasiun Wergu Jadi Pusat Kuliner, Pengelolaan Tunggu Investor |
![]() |
---|
Nida Saidatul Iza Anggota PAW DPRD Kudus, Dorong Generasi Milenial Makin Melek Politik |
![]() |
---|
Beda Nasib dengan Pati, Kenaikan PBB-P2 di Kudus Hanya 10-30 Persen, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Warga Kudus Tak Perlu Khawatir, Ini Solusi Bupati Samani Jika Kepesertaan BPJS Sudah Nonaktif |
![]() |
---|
Sosok Nida Saidatul Iza Anggota DPRD Kudus Hasil PAW, Alumnus Undip Berusia 25 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.