Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Diklatsar Mahasiswa Pecinta Alam di Gunung Argopuro Berujung Maut, Seorang Mahasiswi Tewas

Diklat maut mahasiswa Universitas Jember menewaskan seorang mahasiswi baru Nadhifa Naya Damayanti.

Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/Agus Iswadi
Ilustrasi meninggal di gunung 

TRIBUNJATENG.COM - Diklat maut mahasiswa Universitas Jember menewaskan seorang mahasiswi baru Nadhifa Naya Damayanti.

Meski demikian, polisi akhirnya menghentikan penyelidikan tewasnya mahasiswi Diklat Dasar Pecinta Alam di Lereng Gunung Argopuro Kecamatan Arjasa tersebut.

Kapolsek Arjasa AKP Agus Sutriyono mengatakan bahwa, pihak keluarga menolak untuk dilakukan proses autopsi.

Sehingga proses penyelidikan dan pendalaman kasus tersebut tidak bisa dilanjutkan.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Poniman saat Menggali Sumur di Cilacap, Terbujur Kaku di Kedalaman 8 Meter

Baca juga: Cara Membuat Donat Kentang dengan Bahan Sederhana, Ide Camilan Hemat untuk Si Kecil

Baca juga: Mahasiswi Unej Tewas saat Diklat Pecinta Alam, Panitia Ungkap Alasan Korban Tak Segera Dievakuasi

"Kalau dari hasil lidik tidak ada tanda-tanda kegiatan kekerasan, juga legal."

"Karena ada surat permohonan tempat dan izin juga dari kampus (Unej)."

"Ditambah juga keluarga menolak dilakukan Autopsi. Jadi kami hentikan proses (lidik dan pendalaman) ini," ujarnya, Senin (13/11/2023).

Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan medis Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember, tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Tidak ada apa-apa (luka-luka ataupun bekas penganiayaan) pada tubuh korban. Hanya meninggalnya di tempat tidak wajar," kata Agus.

Agus mengungkapkan Ayah Korban tiba di Jember pada Minggu (12/11/2023).

Saat itu yang bersangkutan langsung menuju kamar jenazah di RSD dr Soebandi untuk melihat putrinya.

"Jenazah korban sudah ada di dalam peti, lalu orang tua korban membuka untuk melihat jenazah korban sebelum dibawa pulang ke Kalimantan,” tambahnya.

Dia mengatakan orang tua korban menilai kematian putrinya adalah takdir.

Menurut pihak keluarga, kata Agus mahasiswi ini memang ketahanan tubuhnya sangat rendah dan tidak bisa berada dalam keadaan kelelahan.

 "Jika itu terjadi maka korban pasti akan sakit. Dulu korban lahirnya prematur, tidak dijelaskan penyakit apa. Pokoknya kalau payah pasti drop," imbuhnya.

Agus mengungkapkan korban juga sempat pamit ke ibu kos saat mau Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Mahasiswa Pecinta Alam di Gunung Argopuro, tetapi tidak menyampaikan detail kegiatan apa yang diikuti.

"Korban ikut kegiatan atas keinginan sendiri dan punya antusias tinggi. Tapi (anaknya) tidak terbuka dengan pihak lain terkait kondisi fisiknya," paparnya.

Oleh karena itu, Agus mengimbau agar siapapun panita organisasi kemahasiswaan untuk mengecek kondisi kesehatan pesertanya, jika mengadakan berkegiatan di luar kampus, apalagi sampai naik gunung.

"Untuk adik-adik dan panitia untuk lebih ketat screening (pengecekan fisik kesehatan). Terutama bagi peserta, apakah ada penyakit bawaan atau tidak. Screening kesehatan lebih utama, jangan hanya pengakuan saja. Nanti ditakutkan terulang lagi," jlentrehnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Diklat di Gunung Argopuro Berujung Maut, Mahasiswi Unej Meninggal Dunia, Keluarga Tolak Autopsi, 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved