Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sudah Dandan dan Pakai Toga, Gadis Ini Malah Terbongkar Kedoknya Tak Pernah Kuliah, Orangtua Diprank

Sang mahasiswi gadungan memang mendaftar, tapi ia tak pernah diterima di kampus tersebut dan tak pernah pula kuliah selama 4 tahun

Editor: muslimah
ISTIMEWA
Ilustrasi. Anak membohongi orangtuanya selama empat tahun. Ngaku kuliah, terungkap saat wisuda. 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang anak selama empat tahun membohongi orangtua dan keluarganya.

Ia mengaku kuliah dan akan wisuda.

Nyatanya? Semua akhirnya terungkap.

Berikut kisah lengkapnya.

Baca juga: Update Kasus Kakek Diduga Cabuli Cucunya, Polsii Ungkap Sosok Pelaku yang Dikabarkan Seorang Pejabat

Baca juga: Video Ini yang Bikin Sejumlah Caleg Ketipu Pinjaman Dana Kampanye, Polisi Sebut Kasus di Luar Nalar

Seorang mahasiswi gadungan di Universitas Katolik Nusantara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), tega menipu orangtuanya dengan cara diajak menghadiri wisuda.

Belakangan terungkap, ia adalah mahasiswi gadungan yang dulu pernah mendaftar dan menipu orangtua dengan mengaku dirinya kuliah di Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng sejak tahun 2019.

Ternyata itu bohong belaka.

Sang mahasiswi gadungan memang mendaftar, tapi ia tak pernah diterima di kampus tersebut dan tak pernah pula kuliah selama 4 tahun.

Mirisnya lagi, mahasiswi gadungan itu nekat mengajak orangtuanya datang mengikuti wisuda di Unika Ruteng pada Sabtu (11/11/2023).

Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika St Paulus Ruteng Marsel Ruben Payong, menjelaskan, pada Sabtu pagi, anak perempuan itu datang ke kampus dan memakai toga layaknya wisudawan lainnya.

Dia datang terlebih dahulu dari orangtuanya.

"Dia datang sudah rias segala, seperti teman-teman lain," jelas Marsel dikutip dari Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

Ia membeberkan, kebohongan perempuan itu mulai terungkap ketika dirinya tak diizinkan masuk oleh panitia wisuda.

Sebab, dia tidak memiliki tanda pengenal dan atribut lain seperti peserta lainnya.

"Karena semua wisudawan sudah punya pengenal dan screening yang ketat dari panitia maka dia tidak masuk.

Konon dia bersembunyi di luar gedung tempat wisuda," beber Marsel.

Marsel mengaku mendapat informasi dari panitia wisuda ada orangtua yang mencari anaknya karena namanya tidak dipanggil saat acara wisuda.

Ia pun meminta admin Pangkalan Data (PD) untuk mengecek kembali nama itu.

"Dicek di PD Dikti dan pangkalan data kami, nama itu tidak ada.

Ternyata dia pernah daftar sebagai calon mahasiswa baru tahu 2019 dan terekam di sistem penerimaan mahasiswa baru kami.

Tetapi tidak melengkapi berkasnya sehingga dianggap mengundurkan diri dan tidak terdaftar sebagai mahasiswa kami.

Belakangan, nama mahasiswi gadungan itu tidak tercatat di data Kementerian Pendidikan," ungkap dia.

Ia menambahkan, di internal kampus, mekanisme kontrol sudah berjalan bagus.

Bahkan jauh sebelum wisuda, nama-nama wisudawan sudah ditempel dan diumumkan, sehingga tidak mungkin ada yang lolos.

Sebab, kontrol terakhir ada di Pangkalan Data Dikti.

Hanya yang jadi masalah, lanjut dia, pada saat wisuda, banyak orang yang datang dari mana-mana, sehingga sulit dikontrol.

"Pada saat-saat seperti ini, para gadungan penyusup bisa saja muncul.

Karena itu kami imbau agar orangtua yang anaknya kuliah, di mana saja, harus selalu mengecek status keaktifan mereka di pangkalan data PT di //pddikti.kemdikbud.go.id," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved