Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Dua Nakes Teladan RSUD Tugurejo Semarang Ciptakan Inovasi Ampas Jadi Makanan Tambahan Bagi Pasien

RSUD dr. Adhyatma MPH atau yang kerap disebut RSUD Tugurejo Semarang terus menghadirkan inovasi dalam pelayanan.

Editor: muh radlis
IST
Pasien RSUD dr. Adhyatma MPH atau yang kerap disebut RSUD Tugurejo Semarang diberi makanan tambahan. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - RSUD dr. Adhyatma MPH atau yang kerap disebut RSUD Tugurejo Semarang terus menghadirkan inovasi dalam pelayanan.

Inovasi yang dihadirkan tak hanya membantu memudahkan tenaga kesehatan memberikan layanan ke pasien namun juga ditujukan untuk pasien.

Kali ini dua tenaga kesehatan RSUD Tugurejo menciptakan inovasi PAS MANTAB atau Pemanfaatan ampAS menjadi MAkanaN TAmBahan.

Inovasi ini diciptakan oleh Dwi Nur Endah JF, SKM, MM dan Tika Yeni Ravhmawati, SGz.

Kedua nakes ini merupakan nakes teladan tingkat nasional dan Jawa Tengah.

"Dwi Nur Endah JF, SKM, MM merupakan Nakesdan nasional di failitas pelayanan kesehatan tingkat nasional tahun 2022 kategori nutrisionis sedangkan Tika Yeni Ravhmawati, SGz merupakan Nakesdan di fasilitas pelayanan Kesehatan RS tingkat Provinsi Jawa rengah," ujar Humas RSUD Tugurejo, Endriawan Widodo kepada Tribun Jateng, belum lama ini.

Endriawan menyebut inovasi PAS MANTAB dikembangkan karena banyaknya limbah sisa bahan makanan yang dibuang di Instalasi Gizi RSUD Tugurejo.

Setiap bulannya ampas kacang hijau dan ampas kelapa yang dibuang sebesar 26,1 kg dan 73,5 kg.

"Inovasi ini bertujuan untuk menangani masalah limbah di Instalasi Gizi, sehingga limbah ampas kacang hijau yang dibuang menjadi 0 persen dan limbah ampas kelapa yang dibuang berkurang sebesar 26 persen," katanya.

Meningkatkan nilai gizi dan nilai ekonomi ampas kacang hijau dan ampas kelapa.

Menambah variasi menu snack menjadi 38 macam, serta meningkatkan efisiensi anggaran makanan dan minuman pasien sebesar 82 persen.


"Kebaruan dari Inovasi PAS MANTAB adalah memanfaatkan limbah ampas kacang hijau dan ampas kelapa menjadi snack atau makanan tambahan untuk anak stunting, ibu hamil dan ibu menyusui, meningkatkan kandungan nilai gizi dan nilai ekonomi serta meningkatkan efisiensi anggaran makanan dan minuman pasien," katanya.

Untuk mengetahui tingkat terima pasien dengan menggunakan formulir daya terima pasien yang dapat diakses di google form.

Sedangkan edukasi tentang stunting kepada ibu hamil dan ibu menyusui, dengan menggunakan e-booklet yang dapat diakses melalui scan QR barcode yang ada dikemasan snack.

"Hal terpenting dari inovasi PAS MANTAB adalah seiring sejalan dengan program pemerintah, pencegahan stunting dan pengentasan kemiskinan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved