Berita Kudus
Pemkab Kudus Bentuk Tim Keamanan Siber dan Digital
Pemerintah Kabupaten Kudus meluncurkan sistem keamanan siber dan digital berbasis tim yang termaktub dalam CSIRT
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus meluncurkan sistem keamanan siber dan digital berbasis tim yang termaktub dalam CSIRT atau singkatan dari Cyber Security Incident Renponse Team. Peluncuran inovasi yang dimotori oleh Dinas Komunikasi dan Informatika tersebut berlangsung di Pendopo Kudus pada Rabu (15/11/2023) dan dihadiri langsung dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Tim yang dibentuk dalam CSIRT tersebut merupakan garda terdepan keamanan digital dan siber yang ada di Pemerintah Kabupaten Kudus. Tim tersebut bertanggung jawab untuk melindungi segenap data dari tindak kejahatan digital misalnya peretasan atau pencurian data.
“CSIRT ini bisa dikatakan sebagai tim tanggap insiden siber. Tim yang dibentuk untuk melindungi infrastruktur data di Pemerintah Kabupaten Kudus,” kata Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN Hasto Prastowo.
Hasto mengatakan, dengan adanya tim respons cepat penanganan siber dan digital, saat terjadi serangan baik berupa peretasan atau yang lain bisa dengan cepat tertangani. Adanya serangan digital yang mengarah pada data-data pemerintah bisa segera teratasi oleh tim tersebut.
“Serangan siber itu sifatnya masif. Misalnya serangan yang dilakukan oleh Bjorka. Di belakang Bjorka itu ada tim. Ada tim pengumpul informasi dan penyusup. Untuk menjawab adanya serangan siber ini kami membentuk tim yang bekerja sama untuk melindungi,” kata Hasto.
Pola relasi kehidupan akhir-akhir ini sudah beralih ke digital. Bahkan lebih dari itu, terjadinya konflik antarnegara juga melibatkan dunia digital. Hasti mencontohkan, perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina juga terdapat tim digital yang dikendalikan negara dalam konflik tersebut. Kemudian pemilihan presiden di Amerika hingga terpilihnya Donald Trump ditengarai juga melibatkan ranah digital untuk ikut campur.
“Makanya di sini harus siap menghadapi serangan siber. Itu sesuai dengan prinsip konstitusi kita yaitu tujuan negara melindungi segenap bangsa Indonesia,” katanya.
Kemudian, kata Hasto, Presiden juga komitmen bahwa dalam banyak hal di Indonesia sudah saatnya transformasi ke arah digital. Oleh karena itu perlu adanya kesetaraan akses digital yang merata termasuk perluasan literasi digital.
“Digital ini juga termasuk bisa memastikan masyarakat dalam ekonomi di masa depan, membuat lingkungan digital yang aman,” kata Hasto.
Indonesia sebagai negara berdaulat komitmen untuk tetap siaga dalam menghadapi ancaman kejahatan digital dan siber. Sebab data yang terkandung di dalamnya dinilai lebih berharga daripada minyak. Dari data itu bisa diolah menjadi kebijakan. Kebijakan menurunkan aturan dalam pengelolaan pemerintahan dalam negara.
Jika ancaman kejahatan digital dan siber tidak diantisipasi, maka dampaknya bisa signifikan. Misalnya penyalahgunaan data pribadi, gangguan pelayanan sistem elektronik, maupun manipulasi digital.
“Serangan siber bersifat teknis. Selain teknis ada yang sifatnya sosial tujuan mempengaruhi masyarakat,” kata dia.
Selain peluncuran CSIRT, juga berlangsung peluncuran tiga inovasi baru lainnya. Ketiganya yaitu inovasi berkaitan dengan informasi lengkap perihal investasi di Kudus yang dimotori oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Nama inovasi yang dikembangkan yaitu Pro Investku. Dengan adanya inovasi ini diharapkan bisa menjadikan Kudus sebagai wilayah yang ramah dan pro terhadap investasi.
Selanjutnya yaitu inovasi yang berkaitan dengan pelayanan aparatur sipil negara (ASN) yang dikembangkan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Nama programnya yaitu Janeta ASNKU atau akronim dari manajemen talenta ASN Kudus. Selanjutnya yaitu inovasi sistem pelaporan deteksi dini yang dimotori oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Nama inovasinya yaitu SIP DENI. Dari situ pemerintah daerah bisa mendapat informasi awal terkait kewaspadaan dini di tengah masyarakat yang kemudian menjadi bahan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan.
Penjabat Sekretaris Daerah Kudus Revlisianto Subekti mewakili Penjabat Bupati Kudus mengatakan, inovasi yang diluncurkan tersebut merupakan bagian dari tugas yang harus dipenuhi oleh masing-masing pimpinan organisasi perangkat daerah yang tengah menjalani latihan kepemimpinan secara ketat. Mereka dituntut untuk membuat terobosan dan inovasi.
10 ASN Pemkab Kudus Terima Sanksi Disiplin, Tersebar di 3 OPD |
![]() |
---|
Sempat Hilang di Kudus, Beras SPHP Kini Kembali Muncul di Pasaran |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Resmi Bentuk TP3D, Tugasnya Kawal Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati |
![]() |
---|
Jawaban Siswa SDN 1 Terban Kudus Bikin Syok Wabup Bellinda: Ada Iuran Bayar LKS |
![]() |
---|
Pembangunan Gedung Perpusda Kudus Tahap Pertama Rampung Akhir Tahun Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.