Berita Karanganyar
Serikat Pekerja di Karanganyar Berharap UMK 2024 Disesuaikan Dengan Hidup Layak
Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Kabupaten Karanganyar berharap penghitungan Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2024.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Kabupaten Karanganyar berharap penghitungan Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2024 disesuaikan dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) pekerja.
Seperti diketahui bersama bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang pengupahan.
Peraturan tersebut nantinya akan menjadi acuan kaitannya dengan penghitungan upah minimum.
Baca juga: Upah Minimum 2024 Diusulkan Naik 15 Persen, UMK Kabupaten Kudus Diperkirakan Rp 2.805.784
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Dewan Pengupahan Kabupaten Karanganyar akan melakukan pertemuan pertama dengan serikat dan pihak perusahaan guna membahas terkait UMK 2024.
Ketua DPD Federasi KSPN Karanganyar, Haryanto menyampaikan, tidak sepakat dengan penggunaan PP 51 Tahun 2023 tentang pengupahan guna penghitungan UMK 2024 karena tidak sebanding dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Pasalnya kenaikan UMK 2024 Kabupaten Karanganyar diprediksi sebesar 4-5 persen saja.
Adapun UMK sebelumnya sebesar Rp 2,207 juta.
"Kami berharap perhitungan kembali ke metode survei, kebutuhan para pekerja ada beberapa item. Kita minta UMK dikembalikan menggunakan kebutuhan hidup layak (KHL) pekerja," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Minggu (19/11/2023).
Apabila mengacu pada KHL, lanjutnya, kenaikan UMK Karanganyar 2024 sebesar 10-15 persen.
Pihaknya tidak memungkiri bahwasanya kondisi perusahaan tengah mengalami kesulitan tapi kebutuhan pekerja juga tidak dapat diabaikan.
Ketua Apindo Karanganyar, Edy Dharmawan mengatakan, kondisi perusahaan di Kabupaten Karanganyar saat ini belum baik dan belum memungkinkan apabila UMK Karanganyar 2024 naik seperti yang diminta serikat pekerja.
Di Kabupaten Karanganyar industri besar ada beberapa seperti tekstil, plastik, kayu, makanan serta minuman.
"Kondisi perusahaan saat ini, seperti saya bilang sebelumnya, 2022 dan 2023 recovery (pandemi). Ternyata berjalannya waktu, seperti yang tidak diharapkan," terangnya.
Baca juga: Upah Minimum 2024 Diusulkan Naik 15 Persen, UMK Kabupaten Klaten Diperkirakan Rp 2.798.019
Dia menerangkan, perang antara Ukraina dan Rusia turut berdampak terhadap serapan produk-produk industri seperti tekstil, plastik dan kayu.
Kemudian berkaca pengalaman sebelumnya, terang Edy, momen tahun politik juga berdampak terhadap kondisi perusahaan meski tidak secara langsung.
"Harapannya untuk UMK 2024 dapat bijak, perusahaan tetap berjalan dan pekerja masih bisa bekerja," ucapnya. (Ais)
9.000 Ayam Mati Terpanggang dalam Kebakaran Kandang di Karanganyar, Kerugian Capai Rp1 Miliar |
![]() |
---|
Viral Sopir Truk Dipalak, Pelaku Mengaku Setor ke Dishub Karanganyar |
![]() |
---|
Mbah Mashudi Senang Dapat Pengobatan Gratis di Karanganyar, Harap Sering Dilakukan |
![]() |
---|
"Panik Korban Gerak saat Tidur" Pengakuan Pelaku Pembunuhan Pensiunan Guru di Karanganyar |
![]() |
---|
Rumah dan Mobil Ludes Terbakar di Jumapolo Karanganyar, Giyatno Rugi Rp250 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.