Lima Orang Terlilit Kabel Semrawut SPBU Laweyan Solo: Ika Wahyuningsih Terluka Parah di Leher

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Kabel yang semrawut di SPBU Laweyan, Kota Surakarta memakan korban. Setidaknya ada lima korban, dua diantaranya mengalami luka di leher.

Kabel yang menjulur ke jalan itu melilit leher Ika Wahyuningsih (27) warga Kebon Baru RT 03, RW 09, Pucangan, Kartasura. Ya Ika jadi salah satu korban yang harus dilarikan ke RS. Lehernya mengalami luka.

Kepada Tribunjateng.com, Icha menceritakan kejadian itu terjadi pada Rabu (15/11/2023) malam saat dirinya pulang bekerja. Icha mengaku terbiasa melewati jalan tersebut.

"Waktu Rabu malam sekitar jam 7, saya lewat daerah jongke dan pas di pintu masuk SPBU Laweyan tiba-tiba saya kelilit kabel. Akhirnya saya jatuh ke aspal kondisi tergeletak sempat pandangan gelap semua," terang Icha, Senin (20/11/2023).

Saat terjatuh itu, Icha dihampiri banyak warga dan dibawa ke tepi jalan. Sebelum ke RS, Icha sempat dilarikan ke Puskesmas Pajang. Karena sarpras tidak komplit akhirnya Icha dilarikan ke RS UNS.

Selain luka di leher, Icha mengaku ada pendarahan di dekat pita suara menurut diagnosa dokter. Setelah kejadian, Icha juga susah untuk berbicara.

"Luka di area leher, karena kabel langsung melilit di leher. Jadi saya kelilit leher sama pengaman helm, selain luka di luar kalau di dalam ada pendarahan di dekat pita suara," katanya.

Setelah lima hari, Icha mengaku masih kesusahan untuk makan. Icha hanya bisa memakan makanan yang lembut.

"Saat ini masih susah makan, harus makan makanan yang lembut. Disuruh banyakin istirahat dan enggak boleh banyak ngomong," kata Icha.

Dari keterangan warga, kabel menjulur itu telah lama meresahkan warga. Kabel yang menjulur ke jalan itu dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Warga juga telah melaporkan kabel semrawut itu ke pihak terkait, namun hingga memakan lima koran belum ada perbaikan.

Sebelum kejadian Rabu malam, kabel tersebut sempat ditabrak bus dan truk dan akhirnya kabel semakin jatuh ke bawah dan mengenai pengendara yang melintas. (uti)