Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Cara Pamit Bocah SD Nekat Motoran Madura Jakarta, Orangtua Tak Menyangka Harus Jemput di Semarang

Terungkap alasan dua bocah nekat motoran Madura Jakarta mengelabuhi orangtua mereka sehingga tidak tahu.

Editor: rival al manaf
istimewa
Ilustrasi bocah SD nekat motoran dari Madura ke Semarang. Aksinya viral di media sosial. 

TRIBUNJATENG.COM - Terungkap alasan dua bocah nekat motoran Madura Jakarta mengelabuhi orangtua mereka sehingga tidak tahu.

Dua bocah berinisial MZ (11) dan D (10) itu sengaja pergi layaknya akan bermain di dekat rumah saja.

Mereka tak memakai jaket bahkan helm, ketika ditanya juga hanya menjawab ingin beli-beli saja.

Baca juga: Wanita Berkeliaran Setengah Telanjang, Kabur Naik Jaklingko saat Hendak Diamankan

Baca juga: Yosep Habisi Putrinya dengan Stik Golf, Terungkap dalam Rekonstruksi Pembunuhan di Subang

Baca juga: Kalender Jawa Hari Ini 23 November 2023, Tanggalan Jawa Kamis Pon

Diberitakan sebelumnya, sksi dua bocah SD asal Sampang, Madura berinisial MZ (11) dan D (10) ini bikin geleng-geleng kepala. 

Bagaimana tidak, dengan nekatnya mereka berdua motoran dari Madura ke Jakarta. 

Namun perjalanan keduanya tak berlangsung mulus, sebab mereka diamankan polisi di Semarang karena kedapatan tak memakai helm. 

Yang bikin heran, aksi nekat bocah motoran dari Madura ke Jakarta ini ternyata tak diketahui orang tuanya. 

Sebab mereka ternyata pergi diam-diam dan berutang Rp 100 ribu ke tetangganya untuk uang saku.

MZ (11) dan rekannya, D (10) diamankan anggota Satlantas Polsek Tengaran Polres Semarang, Jawa Tengah pada Senin (20/11/2023) sekira pukul 07.00 WIB.

Mereka diamankan di Pertigaan Klero dan tidak menggunakan helm.

Tak hanya itu, mereka juga tak mengenakan jaket.

 Sementara motor yang dikendarai dua bocah tersebut tak dilengkapi dengan spion dan tanpa pelat nomor.

Kepada petugas kepolisian, kedua bocah tersebut mengaku dari Pulau Madura dan hendak pergi ke Jakarta untuk menemui temanya.

Kapolsek Tengaran AKP Supeno mengatakan kedua bocah tersebut langsung diamanan di Mapolsek Tengaran.

"Karena melihat tersebut, lalu kedua bocah dan sepeda motornya dibawa ke Mapolsek Tengaran," kata Supeno pada Selasa (21/11/2023).

Mereka mengaku berangkat dari Pangarengan, Sampang, Jawa Timur pada Minggu (20/11/2023) pukul 13.00 WIB.

MZ dan D berencana pergi ke Jakarta hanya dengan membawa uang Rp 100.000, tanpa izin ke orangtuanya.

Polisi kemudian memeriksa ponsel milik salah satu bocah dan ditemukan nomor gurunya.

Lalu petugas menghubungi sang guru dan disambungkan ke orangtua kedua bocah tersebut.

Pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB, orangtua kedua anak tersebut datang ke Semarang untuk menjemput anaknya.

Kondisi anak sehat, biasa saja.

Makan juga terjamin, kedua anak tersebut teman bermain.

Bilangnya mau menemui temannya di Jakarta, mereka juga tidak pamit ke orangtua," kata Supeno.

"Orangtua berterima kasih, mereka juga tidak ditilang," paparnya.

Ia juga mengingatkan orangtua untuk mengawasi anaknya termasuk saat mengendarai motor.

"Tentu harus diawasi ketat, kalau belum 17 tahun jangan diberi izin menaiki sepeda motor," tegasnya.

Kronologi bocah motoran dari Madura ke Semarang

Dua bocah asal Sampang, Madura, Jawa Timur jadi sorotan karena nekat temui temannya di  Jakarta, naik motor. 

Perjalanan motor kedua anak ini 'mulus' tidak bertemu polisi hingga mereka sampai di Semarang.

Setiba di Semarang, polisi setempat akhirnya melihat mereka berkendara berboncengan tanpa menggunakan helm.

Petugas lantas segera mengamankan kedua anak tersebut.

Keduanya dicegat oleh anggota kepolisian di wilayah Kecamatan Tengaran, Semarang, Jawa Tengah, (Jateng), sekaligus diamankan di Kantor Polsek setempat.

Mereka berangkat membawa uang Rp 100 ribu hasil dari meminjam ke tetangga.

Kemudian pakaian yang dibawa hanya baju yang melekat di tubuh mereka, berupa kaos oblong, celana pendek, serta sandal jepit.

Uang yang mereka bawa digunakan untuk membeli bensin dan makan ketika lapar di perjalanan.

Dengan uang seadanya, kedua bocah ini berusaha menghemat dan hanya membeli mie instan ketika lapar.

Bocah berinisial D, satu dari kedua anak itu, mengatakan uang sakunya hanya tersisa Rp 10 ribu saja saat mereka diamankan oleh polisi.

"Uang yang Rp 100 ribu itu juga kami buat untuk beli bensin dan saat kami diamankan Polisi pada (20/11/2023).

Sisa uang tinggal Rp 10 ribu," ucap D dengan polosnya.

Pihak Keluarga Baru Tahu Setelah Ditelepon Polisi

Pihak keluarga  yang berada di Madura baru menyadari tingkah anak-anak mereka setelah mendapat telepon dari kepolisian Tengaran.

Atas kondisi tersebut, pihak keluarga bergegas menjemput dan ternyata tujuan ke dua bocah pergi ke Jakarta.

Mereka beralasan hanya ingin bertemu dengan teman sebayanya yang sebelumnya sering komunikasi melalui telepon.

Salah satu bocah berinisial D mengatakan bahwa, dirinya bersama temannya (MZ) berboncengan berangkat ke Jakarta pada Minggu (19/11/2023) sekitar 13.00 WIB.

Perjalanannya ke luar kota baru pertama kali mereka lakukan, tidak mengetahui rute.

Sehingga berinisiatif menggunakan Google Map (GPS).

"Kita menyetir bergantian, tanpa menggunakan helm dan selama perjalanan tidak bertemu Polisi," ujarnya, Selasa (21/11/2023).

Saat malam hari mereka menginap di sebuah Gardu, lokasinya di pinggir jalan raya Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Keluarga Sempat Mengira Penipuan

Sementara, pihak keluarga bocah (MZ), Jauhari menyampaikan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang ditelfon oleh petugas kepolisian.

Saat itu dirinya tidak langsung percaya karena khawatir penipuan, sehingga meminta foto dan video keberadaan keponakannya tersebut.

"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput ponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," katanya.

Ia merasa tidak habis pikir, ponakannya memiliki inisiatif ke Jakarta.

Sebab saat berangkat dirinya bertemu dengan ponakannya di Pasar dan saat ditanya, ponakannya hanya ingin beli-beli.

"Saat itu saya percaya, tanpa menaruh rasa curiga karena mereka hanya mengenakan kaos dan celana pendek," tuturnya.

Tidak Langsung Dipulangkan

Setelah dijemput keluarga, kedua anak tersebut bersama orangtuanya tidak lantas dipulangkan ke rumah.

Mereka dibawa terlebih dahulu ke Mapolsek Pangarengan, Sampang, Madura.

Kapolsek Pangarengan Ipda Iwan Suhadi membenarkan atas peristiwa tersebut.

Ke dua bocah tersebut berada di Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi bersama orangtua mereka.

Kapolsek berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang.

Secara khusus ia berpesan agar orangtua lebih berhati-hati lagi mengawasi anak-anak mereka.

Meski tidak terjadi apapun, namun apa yang dilakukan kedua anak ini adalah sesuatu yang bisa membahayakan.

"Kami panggil semua pihak keluarga dari ke dua anak ini, semoga ke depan tidak ada lagi peristiwa yang sama.

Saya harapkan para orangtua menjaga betul-betul anaknya," pungkasnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Niat Asli Bocah SD Motoran Madura-Jakarta, Utang Tetangga Rp100 Ribu untuk Bensin dan Makan Mi, .

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved