Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Buntut Kasus Pembacokan, Warga 3 Desa Saling Serang

Warga tiga desa tersebut saling serang menggunakan kayu, batu, hingga senjata tajam (sajam).

YOUTUBE
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, BIMA - Bentrokan terjadi pada Kamis (23/11/2023) malam di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sekelompok warga yang terlibat berasal dari Desa Talabiu, Penapali, dan Dadibou.

Warga tiga desa tersebut saling serang menggunakan kayu, batu, hingga senjata tajam (sajam).

Baca juga: Warga 2 Desa di Wonosobo Bentrok, Dipicu Perkelahian Saat Nonton Acara Musik Dangdut

Satu orang warga Desa Talabiu bernama Arsyad terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat terkena anak panah.

"Bentrokan ini buntut dari adanya kasus pembacokan kemarin, korbannya itu warga Desa Dadibou," kata Camat Woha Irfan saat dikonfirmasi, Kamis.

Warga yang terlibat bentrok saat siaga di batas desa
Warga yang terlibat bentrok saat siaga di batas desa di Depan Kantor Bupati Bima, Kamis (23/11/2023).

Irfan menjelaskan, pada Rabu (22/11/2023) dini hari warga Desa Dadibou bernama Mulyadin (35) menjadi korban pembacokan di sekitar Ponpes Al Maliki di Desa Talabiu.

Atas kejadian itu warga Desa Dadibou kemudian menggelar aksi blokade jalan raya untuk mendesak polisi menangkap pelaku.

Namun, karena minimnya saksi, polisi kesulitan mengungkap pelaku pembacokan yang dicurigai berasal dari Desa Talabiu.

"Blokade jalan hari pertama sempat dibuka polisi setelah warga mendapat pemahaman bahwa kasus itu dalam proses penyelidikan," ujarnya.

Sehari berselang tepatnya pada Kamis (23/11/2023) sore, warga Desa Dadibou yang kecewa lantaran pelaku tak kunjung diungkap polisi kembali memblokade jalan raya.

Selain itu, mereka juga diduga membakar gudang tempat penyimpanan garam milik warga Desa Talabiu dan Penapali yang berada di batas desa.

Buntut dari kejadian itu warga dari Desa Talabiu dan Penapali kemudian saling serang dengan warga Desa Dadibou.

"Karena ada pembakaran tempat penyimpanan garam itu sehingga terjadi aksi saling serang menggunakan senjata tajam," jelasnya.

Menurutnya, ketegangan antar kelompok warga dari tiga desa ini berlangsung sekitar satu jam.

Mereka membubarkan diri setelah anggota TNI dan Polri turun mengamankan lokasi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved