Berita Semarang
Program Penyebaran Nyamuk Wolbachia Sasar Seluruh Wilayah Kota Semarang Pada 2024
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menargetkan penyebaran nyamuk ber-Wolbachia sudah menyasar di seluruh wilayah Ibu Kota Jawa Tengah pada 2024.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menargetkan penyebaran nyamuk ber-Wolbachia sudah menyasar di seluruh wilayah Ibu Kota Jawa Tengah pada 2024 mendatang.
Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai melakukan penyebaran pertama Wolbachia serentak di 12 kelurahan di Kecamatan Tembalang pada 8 September 2023 lalu.
Selanjutnya, menyusul di 11 kelurahan di Kecamatan Banyumanik pada 23 Oktober 2023.
Baca juga: Hati-hati Sebar Nyamuk Wolbachia, Intervensi Alam Tanpa Riset Mendalam Bisa Membahayakan Manusia
Serta, 16 kelurahan di Kecamatan Gunungpati pada 21 November 2023.
Pihaknya menargetkan penyebaran nyamuk berwolbachia menyeluruh se-Kota Semarang pada 2024 mendatang.
Target tersebut akan terealisasi jika anggaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lancar.
"Kalau anggaran dari Kemenkes lancar, rencana 2024 penyebaran nyamuk berwolbachia bisa di seluruh wilayah. Untuk nominal anggaran Kemenkes yang menentukan," papar Hakam, Jumat (24/11/2023).
Adapun dampak dari pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia, dikayakan Hakam, memang belum bisa langsung dirasakan.
Penurunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) baru bisa dirasakan minimal satu tahun setelah proses implementasi selesai.
Namun, data kasus DBD di Kecamatan Tembalang periode Januari sampai September cenderung mengalami penurunan di angka 51 kasus, dibandingkan 2022 dengan periode yang sama terdapat 98 kasus.
“Lalu, Kecamatan Banyumanik periode Januari sampai September dimana penderita DBD ada di angka 83 di tahun 2022, namun dalam periode yang sama turun menjadi 29 kasus di tahun 2023,” terangnya.
Di sisi lain, Hakam menjelaskan, kembali Wolbachia merupakan jenis bakteri untuk menekan replikasi virus dengue, zika, dan chikungnya dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti.
Bakteri ini dapat diturunkan ke generasi berikutnya melalui jalur betina serta hanya hidup di tubuh serangga.
Cara kerjanya yakni jika virus dengue disuntikkan ke dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia, maka virus dengue tidak dapat berkembang di dalam tubuh nyamuk yang mengandung Wolbachia.
“Jika virus dengue tidak dapat berkembang, maka virus tersebut tidak dapat ditularkan pada manusia. Bakterinya pun tidak bisa masuk ke tubuh manusia,” ucap dia.
Mobilmu Mau Dipasang One Auto Film Premium? Cukup Bayar Rp2 Juta di Oneway Kaca Film Semarang |
![]() |
---|
Pemkot Evaluasi SOP Pengelolaan Gedung Cagar Budaya Setelah Kebakaran Resto di Kota Lama Semarang |
![]() |
---|
Lanjut Usia, Alasan Hakim Tipikor Semarang Tidak Cabut Hak Politik Mbak Ita Meski Divonis 5 Tahun |
![]() |
---|
Stok Beras di Kota Semarang Masih Cukup hingga 1 Bulan 21 Hari |
![]() |
---|
Pemkot Semarang Ungkap Alasan Kenaikan Harga Beras: Gabah Petani Naik, Pasokan Menurun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.