Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ekonomi

Harga Cabai Merah di Semarang Stabil Tinggi, Keriting Merah Rp 80.000 per Kg

Harga komoditas cabai di Kota Semarang hingga saat ini belum menunjukkan adanya penurunan.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/ Idayatul Rohmah
Pedagang di Pasar Karangayu Semarang tampak sedang menunjukkan cabai dagangannya. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga komoditas cabai di Kota Semarang hingga saat ini belum menunjukkan adanya penurunan.

Menurut pedagang di pasar tradisional, harga cabai hingga saat ini masih menembus kisaran Rp 90.000 - Rp 100.000//Kg untuk jenis rawit merah.

Hal itu di antaranya diakui Mami, pedagang di Pasar Peterongan Semarang.

Menurut Mami, harga cabai rawit merah mengalami kenaikan Rp 5.000 per hari ini. Sebelumnya, harga rawit merah ia jual Rp 85.000/Kg. Adapun hari ini, menjadi Rp 90.000/Kg.

"Harga cabai setan (rawit merah) dan keriting merah sama-sama naik. Cabai setan per hari ini jadi Rp 90.000/Kg dan keriting merah Rp 80.000/Kg. Naiknya Rp 5.000 dari hari kemarin," kata Mami, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Ugal-ugalan, Pekan Lalu Harga Cabai di Semarang Masih Rp 20 Ribu, Kini Sudah Rp 80 Ribu/Kg

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Induk Majenang Cilacap Tembus Rp 90 Ribu Per Kilogram

Dijelaskan Mami, selain rawit merah dan keriting merah, harga cabai hijau juga cenderung tinggi meski tak setinggi cabai merah.

Harga cabai rawit hijau atau hijau ceplus stabil tinggi di kisaran Rp 60.000-70.000/Kg dan rawit putih Rp 50.000/Kg. Sedangkan harga paling rendah yakni keriting hijau di kisaran Rp 35.000/Kg.

"Kalau beli eceran lebih tinggi. Misalnya beli 1 ons rawit merah itu harganya Rp 10.000," sebutnya.

Kios pedagang di Pasar Bitingan Kudus milik Tutik Asiani, Tutik menerangkan bahwa harga cabai saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan
Kios pedagang di Pasar Bitingan Kudus milik Tutik Asiani, Tutik menerangkan bahwa harga cabai saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan (TribunJateng.com/Rezanda Akbar)

Demikian pula diakui Karmini, pedagang di pasar tersebut. Menurutnya, naiknya harga cabai telah berlangsung sejak beberapa hari ini. Adapun hari ini stabil tinggi dengan harga tertinggi rawit merah pada kisaran Rp 90.000/Kg.

"Kalau bawang merah dan bawang putih masih cukup stabil. Bawang merah Rp 30.000/Kg dan bawang putih Rp 38.000/Kg," imbuhnya.

Sementara itu, tingginya harga cabai yang terjadi belakangan ini membuat pedagang harus tega memberikan jumlah sedikit kepada konsumen ketika membeli cabai dengan nominal minimal.

Isa, pedagang di Pasar Karangayu Semarang, misalnya. Ia sendiri membatasi pembelian cabai itu minimal Rp 5.000. Adapun harga cabai segar yang ia jual yakni Rp 100.000/Kg.

"Minimal pembelian Rp 5.000, tidak boleh di bawah itu. Kalau beli Rp 5.000 itu dapatnya antara 7-8 (biji)," kata Isa sebelumnya.

Dijelaskan Isa, harga cabai memang melejit belakangan ini. Kenaikan harga tersebut menurutnya juga berpengaruh terhadap penjualan yang semakin menurun.

Tak seperti biasanya ia bisa menyediakan 15Kg cabai untuk dijual eceran, di tengah kenaikan harga ini ia setiap harinya hanya menyediakan 7 Kg cabai.

"Sekarang saya sedia 7Kg cabai karena saya kira-kira habisnya segitu. Memang jualan sekarang tidak seperti dulu. Dulu kalau harga mahal, dijual masih cepat laku. Sekarang barang tidak kekurangan tapi harga bisa mahal," keluhnya.

Baca juga: Harga Cabai dan Sayur Naik, Makan di Warteg bakal Lebih Mahal

Tingginya harga cabai ini juga diakui Desi, pedagang di pasar tersebut. Menurut Desi, harga cabai rawit merah menembus Rp 100.000/Kg.

Adapun selain jenis cabai rawit merah, beberapa cabai lainnya juga mengalami kenaikan. Saat ini tingginya harga disusul teropong merah Rp 85.000/Kg, keriting merah Rp 80.000/Kg, dan hijau ceplus serta rawit putih masing-masing Rp 60.000/Kg. Sedangkan harga cabai teropong hijau saat ini Rp 45.000/Kg.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri mengatakan, Pemprov Jateng berupaya untuk melakukan pengendalian harga atas kenaikan harga komoditas pangan yang terjadi termasuk pada cabai.

"Kami lakukan pengendalian harga, itu pasti. Tetapi di sisi masyarakat, yang pertama istilahnya kita coba yaitu satu, kembangkan penanaman di pekarangan. Kedua, dari sisi kami Disperindag, kami drive selera masyarakat, tidak hanya cabai segar 'diceplusi', tetapi juga cabai kering. Itu yang yang kita kembangkan.

Memang semuanya harus menyikapi bergerak sesuai proporsinya. Tapi yang jelas kami inginkan harga seimbang antara produsen dan konsumen," kata Ratna kepada Tribun Jateng, pekan lalu.

Di sisi itu Ratna menyebutkan, kenaikan harga pada komoditas cabai terjadi di tengah adanya musim panas ekstrem. Adanya musim kemarau ditambah dengan fenomena El-Nino turut berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas tanaman cabai.

"Kemudian di sisi lain, komoditi pangan umur ekonominya pendek dan bahkan kalau cabai dibiarkan dalam suhu ruangan beberapa lama menjaga kualitasnya. Makanya ini yang kami lakukan (dengan upaya-upaya tersebut)," terangnya. (idy)

 


 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved