Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Jelang Puncak Musim Hujan BPBD Kudus Siapkan Alat Kebencanaan

Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kudus telah menyiapkan segenap peranti kebencanaan menjelang puncak musim hujan.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: m nur huda
Diskominfo Kudus
Pj Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengecek kesiapan personel BPBD dan peralatan kebencanaan. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kudus telah menyiapkan segenap peranti kebencanaan menjelang puncak musim hujan.

Hal itu dilakukan mengingat risiko bencana yang akan terjadi saat musim hujan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Munaji mengatakan, selain persiapan alat-alat kebencanaan pihaknya bakal menjalin koordinasi secara intens dengan pemerintah desa. Menurutnya, pemerintah desa juga harus siap siaga saat-saat musim hujan.

“Kami koordinasi dengan para pemerintah desa untuk kesiapsiagaan. Kemudian juga menginformasikan cuaca setiap hari,” kata Munaji.

Sukarelawan juga bakal disiapkan untuk keperluan penanganan bencana mengingat tingginya risiko pada musim hujan kali ini. Kata Munaji, tingginya risiko yang bakal terjadi karena dampak hidrometeorologi basah.

“Prediski BMKG hidrometeorologi basah itu masih tetap ada, tapi melemah,” kata Munaji.

Meski demikian kesiapsiagaan harus tetap terjaga, kata Munaji hidrometeorologi basah bisa mengakibatkan banjir maupun longsor secara tiba-tiba.

“Untuk puncak musim hujan diprediksi pada Februari 2024,” kata Munaji.

Kemudian, katanya, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan. Dengan begitu setidaknya risiko bencana banjir bisa ditekan.

Sebelumnya diketahui beberapa kali Kudus sudah diterjang bencana pada awal musim hujan ini. Mulai dari puting beliung sampai banjir bandang. Untuk Munaji berharap seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada mengingat ancaman bencana bisa datang kapan saja.

Untuk wilayah yang acap kali terjadi banjir yaitu di beberapa desa di Kecamatan Mejobo, Jekulo, dan Kecamatan Jati. Sedangkan untuk wilayah yang berisiko terjadi bencana longsor yaitu sejumlah desa yang ada di lereng Gunung Muria yang notabene masuk wilayah Kecamatan Gebog dan Dawe.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved