Mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Terpidana Korupsi Keluhkan Sakit Sejak 4 Hari Yang Lalu

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Jateng Kadiyono beberkan kronologi mantan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko meninggal dunia saat menjadi narapidana kasus korupsi di Lapas Kedungpane Semarang.

Kadiyono menuturkan mantan wali kota Batu itu meninggal dunia sekitar pukul 05.11 di rumah sakit Kariadi, Kamis (30/11/2023).

Eddy sebelumnya telah mengeluhkan sakit sejak Minggu (26/11/2023).

Baca juga: Penyebab Napi Koruptor Eddy Rumpoko Meninggal Dunia di RSUP Kariadi Semarang, Awalnya Ngeluh Mencret

"Pada hari Minggu itu sekitar pukul 19.00 Eddy mengeluhkan sakit. Langsung disampaikan ke petugas medis kami ke dokter. Pukul 20.00 dilakukan pemeriksaan kesehatan beliau dan hasil pemeriksaan darah 127 per 67 MmHg, denyut nadi 106 per menit dan suhu badan 37 derajat celcius," tuturnya, saat dihubungi tribunjateng.com, Kamis (30/11/2023).

Selanjutnya, terpidana kasus korupsi tersebut diberikan obat dokter.

Hari berikutnya Senin (27/11/2023) mantan Wali Kota Batu itu kondisinya semakin membaik dan sudah tidak diare.

Namun pada Selasa (28/11/2023) Eddy mengeluhkan badannya terasa lemas.

"Dokter kami melakukan pemeriksaan dengan hasil denyut nadi 28 per menit dengan suhu tubuh 37 derajat celcius," ujarnya.

Lanjutnya, dokter memutuskan untuk melakukan rujuk warga binaan Eddy Rumpoko ke Rumah Sakit Kariadi pada pukul 15.20 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Pihak Lapas Kedungpane berkomunikasi dengan keluarganya.

"Sesampainya di rumah sakit mendapatkan perawatan medis dan diharuskan rawat inap. Eddy ditunggu oleh istrinya," imbuhnya.

Hari berikutnya Rabu (29/11/2023), dokter melakukan pemeriksaan Eddy Rumpoko.

Kondisi kesehatannya sudah semakin membaik.

Eddy Rumpoko telah dijadwalkan kembali ke Lapas pada hari Kamis (30/11/2023).

"Namun pada hari Kamis (30/11/2023) pukul 05.11 pihak rumah sakit menyatakan pasien meninggal dunia karena henti jantung (cardiac arrest)," kata dia.