Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Petani Bawang Demak Kebingungan Panen Melimpah Harga Tak Stabil, Pupuk Mahal

Para petani bawang merah, Desa Kuwu, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak mengeluh dengan haega bawang yang saat ini tidak stabil.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA.
PETANI BAWANG MERAH- Suasana Petani Bawang Merah Arifin yang berada di Desa Kuwu, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak melakukan panen. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Para petani bawang merah, Desa Kuwu, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak mengeluh dengan haega bawang yang saat ini tidak stabil.

Diketahui bahwa di Desa Kuwu, Kecamatan Dempat, Kabupaten Demak, saat ini sedang melakukan panen raya Bawang Merah.

Satu diantara petani Bawang merah, Arifin mengatakan kecewa dengan harga bawang merah saat ini.

Menurutnya harga bawang merah kali ini dinilai masih rendah tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Ia menjelaskan bahwa harga bawang merah berkualitas di petani saat ini hanya dihargai Rp 16 - 19 ribu per kilogram.

“Harga saat ini kurang stabil. Harga saat ini Rp 16-19 ribu per Kilogram (Kg). Sedangkan kalau musim kayak gini biasanya bisa Rp 20- 25 ribu per kilogram,” kata Arifin, Jumat (1/12/2023).

Dengan harga tersebut kata dia, panen kali ini dirinya mengaku hanya untung 5 persen, lantaran pengeluaran untuk membeli pupuk yang cukup mahal.

“Alhamdulillah masih untung namun hanya 5 persen. Kalau harga Rp 20-25 ribu bisa 6-7 persen, ini karena juga harga pupuk nya terlalu mahal,” ujarnya.

Pria yang juga sebagai penebas juga mengatakan bahwa, bawang miliknya berkualitas bagus, karena kondisi cuaca saat itu lumayan mendukung dengan hujan yang tidak terlalu banyak.

“Karena disini bawang nya berkualitas karena kemarin hujannya tidak terlalu banyak. Jadi ini berkualitas,” ungkapnya.

Arifin mengaku bawang hasil dari panen miliknya sendiri serta hasil tebasan dari petani akan dikirim ke Palembang.

Ia berharap kepada Dinas terkait (Dinas Pertanian dan Perdagangan) agar bisa menstabilkan harga bawang.

“Saya mau minta tolong sama Dinas terkait tolong di stabilkan bawang ini, kalau harga stabil petanai bisa makmur tidak nanggung hutang. Pengennya dari Dinas itu sekelas bawang super seperti ini bisa capai Rp 20-25 ribu per kilogram,” pungkasnya.

Disisi lain, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holikultura Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan) Kabupaten Demak, Hery Wuryanta menjelaskan akibat harga bawang merah tidak stabil lantaran panen yang secara bersamaan.

“ Sesuai hukum ekonomi mas. Panen bersamaan dengan daerah lain yaitu Nganjuk dan Brebes. sehingga berang melimpah. Saat ini harga sudah mulai naik menjadi Rp 19-20 ribu per kilogram,” ujarnya. (ito)

Baca juga: Tabel Cicilan KUR BCA 2023, Ini Syarat, Dokumen dan Cara Mengajukan Pinjaman Ratusan Juta Rupiah

Baca juga: Final Piala Dunia U17 Prancis vs Jerman, The Little Blues Dibayangi Laga Euro Championship U-17

Baca juga: Dinas Kesehatan Kudus Siapkan Layanan Pasien TBC RO di 5 Puskesmas

Baca juga: Pasar Karangaji Terdampak Normalisasi SWD II, Pemkab Jepara Siapkan Tempat Relokasi Sementara

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved