Berita Internasional
Inilah Sosok Tiga Komandan Hamas yang Diburu Israel Hidup atau Mati
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memasang sebuah poster di dinding kantornya di Tel Aviv.
TRIBUNJATENG.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memasang sebuah poster di dinding kantornya di Tel Aviv.
Poster tersebut menampilkan foto-foto ratusan komandan kelompok militan Palestina, disusun dalam bentuk piramida, dengan komando tertinggi termasuk Mohammed Deif, otak di balik serangan tersebut, di bagian paling atas.
Dilansir dari Reuters, poster ini telah dicetak ulang berkali-kali sebagai respons atas invasi Israel ke Gaza sebagai pembalasan terhadap serangan 7 Oktober.
Wajah para komandan yang tewas ditandai dengan tanda salib. Meskipun beberapa komandan lapangan junior
Hamas berada di bagian bawah, tiga komandan tertinggi Hamas tetap menjadi buron: Mohammed Deif, Marwan Issa, dan Yahya Sinwar.
Permusuhan kembali meletus di Gaza pada Jumat (1/12/2023) setelah gencatan senjata selama tujuh hari yang diberdayakan oleh Qatar mengalami kegagalan.
Empat sumber di wilayah tersebut, yang mengetahui pemikiran Israel, mengungkapkan bahwa serangan Israel di Gaza tidak akan berhenti hingga ketiga komandan tertinggi Hamas tersebut tewas atau ditangkap.
Serangan militer selama tujuh minggu ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, memicu protes internasional.
Ketiga komandan tersebut, Sinwar (61 tahun), Deif (58 tahun), dan Issa (58 tahun), membentuk dewan militer rahasia Hamas yang merencanakan dan melaksanakan serangan pada 7 Oktober.
Serangan ini menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan sekitar 240 orang disandera, menjadikannya serangan paling berdarah dalam 75 tahun sejarah Israel.
Ketiga pemimpin tersebut mengarahkan operasi militer Hamas dan memimpin negosiasi untuk pertukaran tawanan, kemungkinan dari bunker-bunker di bawah tanah Gaza, kata tiga sumber Hamas.
Membunuh atau menangkap ketiga orang tersebut kemungkinan akan menjadi tugas yang panjang dan sulit, namun mungkin menandakan bahwa Israel hampir beralih dari perang habis-habisan ke operasi kontra-pemberontakan yang tidak terlalu intens.
Hal ini tidak berarti bahwa perang Israel melawan Hamas akan berhenti.
Para pejabat, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa tujuan Israel adalah menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, membawa pulang para sandera, dan memastikan bahwa wilayah sekitar Gaza tidak akan pernah terancam oleh pengulangan serangan 7 Oktober.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, melenyapkan kepemimpinan Hamas akan menjadi sangat penting.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Israel Bertekad Habis-habisan Memburu 3 Komandan Tertinggi Hamas"
Serangan Geng Tewaskan 50 Orang di Haiti, Mayat-Mayat Dibiarkan Tergeletak hingga Dimakan Anjing |
![]() |
---|
Kasus Pemerkosaan Berantai di Arizona Akhirnya Terungkap Setelah 30 Tahun |
![]() |
---|
Inilah Sosok Diella, "Menteri" AI Pertama di Dunia yang Bertugas Mengawasi Korupsi Kabinet |
![]() |
---|
Pidato Berapi-api Anak SMA Ini Disebut sebagai Pemicu Demo Nepal |
![]() |
---|
Korban Tewas Kerusuhan di Nepal Bertambah Jadi 51 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.