Berita Semarang
Harga Cabai Teropong Merah Meroket Lebihi Rawit Merah, Kini Tembus Rp 100 Ribu/Kg
Harga cabai merah di Kota Semarang kembali menanjak. Tak hanya rawit merah dan keriting merah yang beberapa waktu ini mengalami kenaikan
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga cabai merah di Kota Semarang kembali menanjak. Tak hanya rawit merah dan keriting merah yang beberapa waktu ini mengalami kenaikan, harga teropong merah juga makin tinggi hingga kini tembus Rp 100.000/Kg.
Hal itu di antaranya diakui pedagang di Pasar Johar Semarang, Risti mengatakan harga teropong merah kini tertinggi dan bahkan mengungguli rawit merah dan keriting merah yang sebelumnya hampir menyentuh Rp 100.000/Kg.
"Harga tertinggi sekarang teropong merah, Rp 100.000/Kg. Kalau rawit merah sempat turun, ini agak naik lagi. Rawit merah kemarin Rp 80.000/Kg, hari ini Rp 85.000/Kg. Kalau keriting merah agak turun, sekarang jadi Rp 67.000/Kg," kata Risti, Senin (4/12/2023).
Risti menjelaskan, tingginya harga cabai teropong merah saat ini seiring dengan langkanya pasokan cabai tersebut. Menurut dia, saat lancar ia bisa mendapat pasokan 30Kg cabai teropong merah per harinya. Namun saat ini, menurutnya ia hanya mendapat pasokan di bawah 10Kg.
"Teropong merah sudah langka hampir satu bulan ini. Biasanya saya dapat satu kardus isi 30Kg, sekarang hanya sekitar 6-7Kg saja," ujarnya.
Demikian pula diakui Ninik, pedagang di jalan Pedamaran Semarang. Disebutkan, harga keriting medah mulai stabil di kisaran Rp 65.000/Kg. Sedangkan rawit merah masih fluktuatif.
Adapun teropong merah, menanjak dengan harga jual saat ini di kisaran Rp 90.000/Kg.
"Harga teropong merah mengungguli rawit merah. Memang teropong merah sekarang sedang naik karena pasokan berkurang. Biasanya dapat dari berbagai daerah seperti Bali, Muntilan, Temanggung, Grabag, dan sebagainya. Ini pasokan dari Blitar," terangnya.
Pedagang lain di Pasar Johar Semarang, Riyanti menyebutkan harga cabai teropong merah sendiri hari ini sebenarnya sudah turun dibandingkan dengan akhir pekan kemarin. Menurutnya, akhir pekan lalu bahkan menembus Rp 110.000/Kg.
"Sekarang harga tertingginya Rp 90.000/Kg," kata Riyanti.
Sementara itu Riyanti menambahkan, untuk harga cabai hijau saat ini masih cukup stabil setelah sempat mengalami kenaikan. Harga rawit hijau saat ini Rp 55.000/Kg, rawit putih Rp 40.000/Kg, dan harga keriting hijau serta teropong hijau masing-masing Rp32.000/Kg dan Rp 30.000/Kg.
"Harganya sekarang sudah biasa (stabil)," tambah Riyanti.
Selain cabai, harga bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan. Sunariyah, pedagang cabai di Pasar Johar menyebutkan, harga bawang merah saat ini di kisaran Rp 30.000/Kg. Sedangkan bawang putih Rp 35.000/Kg untuk jenis kating.
"Harga bawang merah naik sudah satu mingguan ini. Harga sebelumnya Rp 20.000-Rp22.000/Kg sekarang jadi Rp 30.000/Kg dan untuk ukuran sedang Rp 26.000/Kg. Kalau bawang putih mulai melonjak hari ini, awalnya Rp 31.000 - Rp 32.000/Kg, sekarang jadi Rp 35.000/Kg," ungkapnya.
Jadi Penyumbang Inflasi
Di sisi lain, cabai dan bawang merah telah menjadi komoditas utama penyumbang inflasi Jawa Tengah bulan November lalu.
Badan Pusat statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat, inflasi Jateng pada bulan November lalu yakni sebesar 0,49 persen. Angka inflasi tersebut secara m-to-m lebih tinggi dari bulan Oktober yang tercatat sebesar 0,18 persen.
"Inflasi secara m-to-m pada November 2023 lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 0,18 persen. Ini ini terjadi utamanya disebabkan karena melonjaknya harga cabai merah maupun cabai rawit," kata Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Dadang Hardiwan saat konferensi pers secara virtual awal bulan ini.
Tercatat, cabai merah menjadi penyebab utama inflasi Jawa Tengah pada November 2023 dengan andil sebesar 0,24 persen. Disusul cabai rawit, memberikan andil sebesar 0,09 persen; Kemudian bawang merah memberikan andil 0,04 persen; telur ayam ras dengan andil 0,03 persen; dan gula pasir dengan andil 0,02 persen.
Secara terpisah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra dalam keterangannya menambahkan, kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit terjadi di tengah penurunan produksi di Jawa Tengah.
Ia menjelaskan, gangguan produksi tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kekeringan yang masih berlangsung di beberapa daerah sentra, serta serangan penyakit pantek dan daun menguning.
"Sejalan dengan itu, harga bawang merah turut meningkat pada periode laporan seiring dengan berakhirnya musim panen dan gangguan produksi akibat serangan hama thrips dan penyakit 'janda pirang' di Brebes," terangnya. (idy)
Baca juga: UPDATE : Korban Pendaki Gunung Marapi 11 Tewas, Korban Selamat Terakhir Alami Luka Bakar 80 Persen
Baca juga: Dampak Letusan Gunung Marapi Ada 12 Orang Dinyatakan Hilang, 11 Pendaki Tewas
Baca juga: Nasib Pasutri Aniaya Anak Disabilitas Yang Sering Menangis Hingga Tewas, Terancam 15 Tahun Penjara
Baca juga: Puluhan Bikers CB150X Jelajah Misteri 2 Alam di Lawang Sewu dan Hutan Tinjomoyo
500 RT di Kota Semarang Pilih Tidak Cairkan Dana Operasional Rp25 Juta, Ini Pertimbangan Mereka |
![]() |
---|
Gerakan Sosial Masif Didorong di Semarang, Wali Kota: PKK dan Posyandu Dilibatkan |
![]() |
---|
Segmen Premium Jadi Strategi IFPF Dongkrak Ekspor Furnitur Nasional |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Rabu 13 Agustus 2025: Hujan Ringan di Mijen, Ngaliyan, Tugu |
![]() |
---|
Peredaran Narkoba di Jateng Mengkhawatirkan, Ojol hingga Buruh Harian Terlibat dalam Jaringan Sabu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.