Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Siswi SMK Tewas di Medan

Kematian Tragis Siswi SMK Negeri di Medan, Orangtua: Mulut Anak Saya Berbuih, Alat Vital Berdarah

Kematian siswi SMK dengan cara tragis, menyisakan luka yang mendalam bagi keluarga Udin Sagala. Anaknya dirudapaksa dan dicekoki miras campur obat.

Editor: deni setiawan
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
ILUSTRASI korban meninggal dunia. 

"Untuk hasil sementara, korban memang mengalami kekerasan seksual (rudapaksa) sebelum meninggal dunia," sebutnya.

Kematian siswi SMK berinisial PJS (15) dengan cara tragis, menyisakan luka yang mendalam bagi keluarga Udin Sagala.

Bagaimana tidak, Udin Sagala dan keluarganya harus kehilangan putri pertamanya dengan cara tragis.

Saat ditemukan di indekos Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, pada Jumat (1/12/2023).

Kondisi anaknya sudah terbaring di atas tempat tidur dengan ditutupi kain panjang seperti mayat.

Dari mulut dan hidung mengeluarkan buih dan dari alat alat vitalnya mengeluarkan darah.

"Mulut anak saya berbuih sama hidungnya, bau, alat vitalnya mengeluarkan darah," kata Udin di rumahnya Jalan Rotan VIII, Perumnas Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang, Senin (4/12/2023).

Baca juga: Begini Kronologi Lengkap Siswa MAN 1 Medan Dianiaya Kakak Kelas hingga Dipaksa Makan Lumpur

Baca juga: Inilah Sosok Azlansyah Hasibuan Anggota Bawaslu Medan yang Peras Caleg, Jabatannya Mentereng

Katanya, saat dia datang ke lokasi kos tersebut kondisi di sana dalam keadaan gelap gulita.

Di dalam kamar indekos anaknya, dia menemukan beberapa botol minuman yang diduga telah dicampur dengan obat-obatan dan diberikan kepada korban.

Selain itu, dia juga menemukan beberapa alat kontrasepsi baru dan bekas yang berserakan di dalam kamar indekos tersebut.

Dia menduga bahwa pelakunya ini lebih dari satu orang dan telah direncanakan oleh para pelaku.

"Ada indikasi, saya orang yang pertama langsung ke lokasi, pelakunya ini tidak satu orang," sebutnya.

"Kamar indekos ini pas saya datang itu tidak ada bola lampunya, gelap gulita."

"Maka saya bilang ada indikasi ini adanya unsur perencanaan,"

"Si pelaku ini meminjam kamarnya ini untuk berbuat kejahatan sama anak saya, dipinjamkan kuncinya, katanya dibayar Rp 20 ribu supaya dia bisa berbuat seperti itu," lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved