Berita Pekalongan
Cegah Kekerasan Anak, Guru Punya Peran Edukasi Sejak Dini
Kekerasan pada anak, menjadi persoalan yang kerap ditemukan dalam kehidupan. Baik itu dalam lingkup keluarga, pendidikan
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Kekerasan pada anak, menjadi persoalan yang kerap ditemukan dalam kehidupan. Baik itu dalam lingkup keluarga, pendidikan, teman sebaya, sampai di lingkungan masyarakat, masalah ini nyata keberadaannya.
Berbagai macam kekerasan baik itu fisik, psikis, eksploitasi ekonomi, atau seksual, akan mengganggu tumbuh kembang anak-anak. Bahkan, kekerasan terhadap anak bisa saja berdampak pada kekerasan baru di lain waktu.
Penyelenggaraan pendidikan, harus memiliki langkah terbaiknya dengan memberikan pendidikan anti kekerasan untuk menyiapkan generasi emas ke depan. Seperti yang dilakukan, KB Rainbow Pre-School 2 Kota Pekalongan.
Kepala Sekolah KB Rainbow Pre-School 2 Kota Pekalongan, Hikmah mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah pembelajaran yang berkaitan dengan penanganan tindak kekerasan di lingkungan sekolah, seperti kasus bullying dengan memberikan pengajaran kepada anak untuk toleransi, sayang kepada teman dan menghargai orang lain lewat kegiatan yang menarik bagi anak usia dini.
"Usia dini sangat penting, justru di usia inilah mereka harus diedukasi agar, mereka memahami dan bertindak ketika mereka mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari orang lain kepada dirinya."
"Salah satunya kami sampaikan apabila bertemu dengan orang asing, kami ajarkan agar anak-anak mengetahui bagian-bagian tubuh yang sekiranya bisa disentuh oleh orang lain maupun tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Tentunya, dengan permainan yang mengesankan dan mengasyikkan sehingga mereka gampang mengingat," kata Kepala KB Rainbow Pre-School 2 Kota Pekalongan, Hikmah, saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Rabu (6/12/2023).
Selain itu, ia juga mengajarkan berapa kode tertentu sekiranya bisa digunakan peserta didiknya untuk berkomunikasi dengan orang lain, sebagai pertanda bahwasanya mereka membutuhkan pertolongan jika suatu hal yang tidak menyenangkan menimpa dirinya.
Hikmah berharap, para pendidik PAUD bisa mengembangkan diri, memperkaya ilmu dalam mendidik, menanamkan pendidikan anti kekerasan, serta dalam mendampingi anak-anak dengan baik.
"Selain itu, setiap penyelenggara pendidikan perlu memberikan kegiatan parenting agar orang tua juga bisa mengambil dan menyadari peran pentingnya dalam pencegahan kekerasan anak," tambahnya. (Dro)
Baca juga: Pemuda Asal Tegal Lari Terbirit-birit Dengar Wanita Berteriak Saat Ketahuan Merekam Sedang Mandi
Baca juga: Mal Pertama di Cilacap Segera Dibangun di Jalan Ir Juanda Begini Progres Pembangunannya
Baca juga: KPU Demak Siapkan 14 KPPS Cadangan Untuk Menyukseskan Pemilu 2024
Baca juga: AC Milan Kedatangan Stiker Muda Berbakat Asal Serbia, Bisa Gantikan Olivier Giroud di Masa Depan
ASN Senior Purna Tugas, 22 PPPK Baru Resmi Mengabdi di Pemkot Pekalongan |
![]() |
---|
PENTING! Warga Pekalongan Diminta Tak Cuma Andalkan Fogging, DBD Sudah Tembus 130 Kasus |
![]() |
---|
Hotel Santika Pekalongan Wujudkan Kepedulian Lewat Donor Darah dan Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Satu Pemancing Hilang di Pantai Sunter Pekalongan |
![]() |
---|
"Biar Otak Terasah Lagi" Naura Emak-emak Pekalongan Ikut Turnamen Catur, Tetap Happy Meski Kalah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.