Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Bukan Hanya Banyumas, Peredaran Pupuk Palsu Diduga Menyasar Seluruh Pulau Jawa

Peredaran pupuk NPK palsu yang berbahan dasar kapur diduga beredar bukan hanya di Banyumas, melainkan seluruh pulau Jawa.

Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/ Permata Putra Sejati 
Konferensi pers pengungkapan kasus pupuk palsu di Banyumas yang digelar di Pendopo Mapolresta Banyumas, Jumat (8/12/2023).  

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Peredaran pupuk NPK palsu yang berbahan dasar kapur diduga tak hanya beredar di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

NPK palsu tersebut diperkirakan diedarkan ke sejumlah wilayah di Pulau Jawa.

Sehingga warga masyarakat khususnya petani diminta untuk waspada.

Baca juga: 5 Tersangka Kasus Peredaran Pupuk Palsu di Banyumas Ditangkap, Ini Peran Para Tersangka

Wakapolresta Banyumas AKBP Hendri Yulianto mengatakan, pupuk dengan merek Bio Cr Mutiara 16.16.16 NPK palsu tersebut diedarkan ke sejumlah wilayah di Pulau Jawa.

"Area penjualannya di seluruh Jawa," ungkap Hendri saat ungkap kasus di mapolresta, Jumat (8/12/2023).

Warga Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas memperlihatkan isi pupuk NPK merek Mutiara yang ternyata pasir.
Warga Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas memperlihatkan isi pupuk NPK merek Mutiara yang ternyata pasir. (INSTAGRAM Info Desaku Watuagung)

Sebelum diedarkan secara keliling dengan kendaraan bak terbuka di Banyumas, pelaku juga telah menjual pupuk tersebut di wilayah Magelang.

Pengakuan pemilik pabrik berinisial AF (40) kepada polisi, pupuk buatannya juga diedarkan di wilayah Subang, Jawa Barat.

Hendri mengatakan, pabrik pupuk NPK palsu PT Semeru Jaya Gemilang yang berada di Gresik, Jawa Timur ini, telah beroperasi sejak 2020 lalu.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Adriansyah Rithas Hasibuan mengatakan, pupuk palsu ini dijual jauh lebih murah dibanding harga pasaran.


"Pelaku menjual Rp 400.000 sampai Rp 500.000 per karung, kalau pupuk NPK asli harganya antara Rp 700.000 sampai Rp 900.000. Jadi harganya jauh dibanding pupuk palsu," ujar Adriasnyah.

Baca juga: Petani Bawang Demak Kebingungan Panen Melimpah Harga Tak Stabil, Pupuk Mahal

Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap lima pelaku pembuat dan pengedar pupuk NPK palsu yang sempat menggegerkan warga di Kabupaten Banyumas.

Kelima pelaku yaitu HP (36), CH (31), MC (36), PJ (26), keempatnya warga Bojonegoro, Jatim dan AF (40), warga Gresik, Jatim.

Dari hasil pengujian sampel yang dilakukan di Laboratorium Tanah dan Pupuk Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Yogyakarta, pupuk tersebut terbuat dari kapur. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved