Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Kematian 4 Bocah di Jakarta

Panca Bunuh 4 Anaknya Satu Persatu Dalam Kurun 1 Jam, Ia Merekamnya Secara Rapi

Pelaku menghabiskan waktu selama sekitar satu jam untuk membunuh empat anak kandungnya

Editor: muslimah
TribunJakarta
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan Panca Darmansyah (41) ternyata merekam momen saat dirinya membunuh empat anaknya berinisial VA (6), S (4), A (3), dan AS (1) satu per satu. 

TRIBUNJATENG.COM - Panca Darmansyah (40) membunuh keempat anaknya dalam kurun waktu satu jam.

Peristiwa keji itu ia lakukan di rumah kontrakan mereka, di Jagakarsa Jakarta selatan.

Satu persatu mereka dibekap selama lima belas menit. Dimulai dari yang paling kecil, balita satu tahun.

Dan yang tak kalah mengerikan, Panca merekam semua aksinya itu.

Ia menyimpannya secara rapi di laptop dan ponsel.

Baca juga: Dokter Ungkap Luka Memar di 4 Jasad Anak Jagakarsa: Waktu Kematian dan Penyebabnya Terkuak

Baca juga: Dendam Kesumat Sugana, Habisi Nyawa Nenek di Brebes, Selimut Merah Muda Jadi Bukti

Hal itu terungkap setelah polisi menemukan barang bukti berupa laptop dan handphone (HP) di rumah kontrakan pelaku, yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan Panca sebelumnya merekam kejadian di rumah tersebut, sebelum dan saat membunuh empat anak kandungnya.

"Kami juga mendapatkan barang bukti berupa handphone dan juga laptop yang digunakan saudara P untuk merekam sebelum kejadian, saat kejadian dan saat yang bersangkutan bermasalah dengan istrinya saudari D," kata Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2023).

Selain merekam aksi pembunuhan terhadap empat anaknya, pelaku juga merekam saat dirinya melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, D.

Sebagai informasi, sehari sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, D istri pelaku dan juga ibu korban mengalami tindakan KDRT hingga harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Deretan peristiwa itu, direkam dengan rapih oleh pelaku.

Adapun keempat anak pelaku berinisial VA (6), S (4), A (3), dan AS (1), dibunuh secara bergiliran dengan cara dibekap pada Minggu (3/12/2023).

Setelah melakukan pembunuhan itu, lanjut Bintoro, Panca sempat-sempatnya menata mainan favorit anak-anaknya.

Mainan tersebut ditata tepat disebelah jasad anak-anaknya, di dalam kamar rumah.

"Setelah melakukan kegiatan pembunuhan ini, yang bersangkutan sempat menata barang bukti berupa mainan kesukaan dari para korban," ujar dia.

Hanya saja, Bintoro tidak mengungkap alasan Panca menata mainan keempat anaknya itu.

Ia hanya memastikan pihaknya bakal mengusut tuntas kasus pembunuhan ini.

"Secara jujur kami Polres Jakarta Selatan sangat berduka terhadap kejadian ini. Kami senantiasa akan mengusut secara tuntas peristiwa pidana ini.

"Untuk perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan di kesempatan berikutnya oleh Bapak Kapolres," ucap Bintoro.

Kronologi kejadian

TKP pembunuhan empat anak di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, belum lama ini.
TKP pembunuhan empat anak di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, belum lama ini. (istimewa)


Sebelumnya, jasad empat anak tersebut ditemukan sudah membusuk di dalam kamar rumah, tiga hari kemudian setelah peristiwa pembunuhan berlangsung.

Jasad keempat anak itu, ditemukan pada Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB.

"Terhadap keterangan tersangka dalam hal ini, saudara P yang bersangkutan menyampaikan bahwa memang benar yang bersangkutan melakukan pembunuhan secara bergantian," kata Bintoro.

Pada saat peristiwa pembunuhan, Bintoro mengungkapkan Panca lebih dulu membunuh anak bungsunya yang berinisial AS dan berusia satu tahun.

Pembunuhan itu dilakukan dengan cara membekap mulut korban hingga tak bisa bernafas.

"Dilanjutkan anak korban inisial A juga umur tiga tahun. Selanjutnya, anak korban yang ketiga umur empat tahun. Dan terakhir, anak korban yang tertua umur enam tahun," ungkap dia.

"Pengakuan daripada si pelaku, bahwa yang bersangkutan melakukan pembunuhan dengan cara membekap mulut korban satu per satu. Setelah 15 menit tidak bernapas, yang bersangkutan bergantian terhadap korban berikutnya," ujarnya.

Pelaku menghabiskan waktu selama sekitar satu jam untuk membunuh empat anak kandungnya.

Aksi tersebut ia lakukan dengan tangan kosong sekitar pukul 13.00 sampai dengan pukul 14.00 WIB.

Setelah melakukan gelar perkara, polisi kini telah resmi menetapkan Panca sebagai tersangka pembunuhan.

"Pada malam hari ini Polres Metro Jakarta Selatan telah melaksanakan gelar perkara dalam rangka penetapan tersangka inisial P dalam kasus pembunuhan empat orang anak yang terjadi di Kebagusan, Jakarta Selatan," kata Bintoro.

Di sisi lain, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi awal pemicu terjadinya pembunuhan empat anak ini.

Peristiwa KDRT itu membuka peluang Panca untuk menghabisi nyawa keempat anak kandungnya.

Berdasarkan pengakuan beberapa saksi kepada polisi, Panca dan istrinya, D, terlibat cekcok hingga terjadi KDRT pada Sabtu (2/12/2023).

"Untuk kronologis kejadian terjadi pada hari Sabtu sekitar pukul 05.00. informasi yang kami dapatkan setelah melakukan pemeriksaan dari saksi saksi menyatakan bahwa terjadi percekcokan antara dua orang ini, suami istri," kata Bintoro.

Cekcok mulut itu berujung pada penganiayaan terhadap D hingga membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Bintoro mengungkapkan, korban mengalami luka di bagian kepala dan masih dirawat di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sore harinya, keluarga korban melaporkan Panca ke polisi. Laporan itu diterima oleh Polsek Jagakarsa.

"Untuk laporan ini sendiri dilaporkan ke Polsek Jagakarsa pada sore hari. Jadi kami mengatakan dalam hal ini penanganan harus perintah Bapak Kapolres. Untuk penganiayaan atau KDRT ditangani oleh Polsek, sementara untuk kasus yang terjadi adanya dugaan pembunuhan itu ditangani oleh Polres," ujar Bintoro.

Selama D dirawat di rumah sakit, Panca tinggal di rumah kontrakan bersama keempat anaknya. Saat itu lah Panca memiliki kesempatan untuk menghabisi nyawa anak-anaknya.

Bintoro menjelaskan, sejak awal polisi telah mengundang Panca untuk mengklarifikasi laporan kasus KDRT.

Namun Panca memiliki berbagai alasan untuk tidak memenuhi undangan klarifikasi tersebut.

"Bhabinkamtibmas datang untuk mengundang dari pihak terduga pelaku inisial P untuk datang ke kantor (polisi). Namun yang bersangkutan tidak ada di tempat dan menginformasikan ke bhabin bahwa masih ada kegiatan di luar," ucap Bintoro. (TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved