Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Semarang

"Saya Kira Daging" Cicipi Roti Isi Tempe di Kafe Dijkstra Kota Lama Semarang

Mimik wajah Wibby pengunjung Kafe Dijkstra Kota Lama Semarang tiba-tiba tergemap selepas diberitahu bahwa roti yang sedang dikunyahnya adalah roti isi

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
Tribun Jateng / Iwan Arifianto
Pengunjung Kafe Dijkstra saat menikmati roti isi tempe di lantai dua kafe di Taman Sri Gunting, Kota Lama Semarang, Sabtu (9/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mimik wajah Wibby pengunjung Kafe Dijkstra Kota Lama Semarang tiba-tiba tergemap selepas diberitahu bahwa roti yang sedang dikunyahnya adalah roti isi tempe

Ia mengira roti berukuran sekepal tangannya itu adalah roti isi daging. 

"Saya kira roti isi daging, ternyata tempe," ujar pria asal Salatiga ini kepada Tribun, Sabtu (9/12/2023). 

Wibby mengaku, pengalaman makan roti isi tempe baru dirasakan Kafe Dijkstra, Taman Sri Gunting, Kota Lama Semarang.

Sepengetahuannya, roti dengan isian unik ini jarang didapatkan. 

Karyawan Kafe Dijkstra saat menunjukan produk roti isi tempe di lantai dua kafe di Taman Sri Gunting, Kota Lama Semarang, Sabtu (9/12/2023). 
Karyawan Kafe Dijkstra saat menunjukan produk roti isi tempe di lantai dua kafe di Taman Sri Gunting, Kota Lama Semarang, Sabtu (9/12/2023).  (Tribun Jateng / Iwan Arifianto)

"Kesan baru sekali mencoba enak dan unik, rasanya lembut," paparnya.

Kru kitchen Kafe Dijkstra, Kayla Aurity mengatakan, roti isi tempe memiliki tekstur seperti daging sapi dengan lapisan roti yang lembut.

"Roti isi tempe memang jarang, kalau tidak salah sepertinya baru pertama di Semarang," tuturnya. 

Pengelola kafe Dijkstra Harris menjelaskan, roti isi tempe di kafenya diolah di Bogor lalu dikirim ke Semarang. 

Roti ini dibuat oleh satu orang kawannya yang menggeluti dunia roti. 

"Ada satu kawan pengrajin roti mengolah tempe jadi isian roti. Kami semangati supaya ada bahan-bahan lokal yang dimasukan ke roti. Ide out of the box ini kami gali 2 minggu akhirnya berhasil," tuturnya. 

Menurutnya, proses pembuatan roti isi tempe kesulitannya  hanya saat mematikan proses fermentasi tempe ketika diberikan ragi. 

Roti ini dapat bertahan selama dua minggu sejauh disimpan dengan baik dan benar.

Sedangkan harganya juga cukup terjangkau Rp7 ribu perbungkus.

"Kami ingin membangkitkan trigger penikmat roti untuk merasakan kenikmatan roti isian lokal," paparnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved