Berita Regional
Ibu Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya Ternyata Rutin Kirim Uang tapi Tak Sampai, ke Sini Larinya
H kini harus menahan sakit usai dianiaya Risqi yang merupakan pacar tantenya sendiri, SAB, hingga koma di rumah sakit
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Risqy Ariskalaki, pria yang menganiaya H, balita berusia 3 tahun sungguh biadab.
Bagaimana tidak, ia bisa berbuat setega itu padahal kehidupan sehari-harinya ditopang oleh si balita.
Risqi ini ternyata pengangguran.
Untuk menyambung hidup, ia memakai uang kiriman orangtua H untuk kepentingannya.
Baca juga: 1 Keluarga Tewas di Malang, Ini Kesaksian Si Kembar saat Dipisah Jam 3 Pagi
H kini harus menahan sakit usai dianiaya Risqi yang merupakan pacar tantenya sendiri, SAB, hingga koma di rumah sakit.
Sebagai informasi, H adalah seorang balita malang yang sehari-harinya tinggal bersama dengan adik dari ibunya alias tantenya inisial SAB.
Ia dititipkan kepada tantenya itu karena sang ibu bekerja sebagai pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Sementara ayahnya, tinggal jauh di luar kota. Ayah dan ibu H diketahui memang sudah bercerai.
Sejak saat itu, H dititipkan kepada tantenya untuk tinggal di sebuah rumah kontrakan.
Dalam rumah itu, tantenya juga tinggal bersama kekasihnya layaknya sepasang suami istri bernama Risqi Ariskalaki alias RA.
Jeritan tangisan H seolah menjadi hal yang sudah biasa.
H seringkali jadi sasaran penyiksaan oleh pacar tantenya itu.
Alasannya, hanya karena masalah sepele.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata memastikan, Risqi menganiaya H karena merasa emosi lantaran bocah tiga tahun itu seringkali rewel.
Dia berdalih, rewelnya bocah 3 tahun itu kerap mengganggu dirinya saat melakukan hubungan asmara dengan tantenya.
"Pengakuannya HZ sering rewel dan mengganggu hubungan asmara antara tersangka dengan saksi (SAB), maka tersangka sering melakukan kekerasan," kata Leonardus, Selasa (12/11/2023).
Leonardus menyebut, Risqi melakukan penganiayaan terhadap balitra 3 tahun itu dengan berbagai cara.
Diantaranya dengan menyundutkan rokok, membanting, memukul, hingga mencekik leher korban.
Ia menganiaya bocah tak berdosa tersebut secara membabi buta.
Setidaknya kata Leonardus, tindakan penganiayaan itu sudah terjadi sejak bulan awal November 2023 lalu hingga puncaknya terjadi di 8 Desember 2023.
Saat itu, korban sudah tidak sadarkan diri hingga mengalami cedera berat di otak.
"Korban menderita luka luar dan dalam sehingga korban saat ini koma, dilakukan perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati. Kami mintakan Visum et Repertum (bukti penganiayaan medis)," tutur Leonardus.
Terpisah, ibunya tak mampu mendampingi karena masalah biaya
Sementara itu, setelah bercerai kedua orangtua H tinggal terpisah jauh dari anak kandungnya itu.
Ibu H diketahui tengah berada di Malaysia karena bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Sedangkan sang ayah berada di Bengkulu.
Sang ibu rupanya juga sudah mengetahui kabar penganiayaan yang terjadi pada anaknya itu saat tinggal di rumah kontrakan bersama dengan tantenya.
Dilansir dari Kompas.com, polisi memastikan sudah berkomunikasi dengan kedua orangtua korban.
"Setelah laporan penganiayaan dibuat, Jumat (8/12/2023), polisi langsung berkomunikasi dengan ibunya yang saat ini bekerja sebagai PMI (pekerja migran Indonesia) di Malaysia," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata , dikutip dari Kompas.com.
Walau demikian, sang ibu rupanya tak mampu mendampingi proses pengobatan buah hatinya itu.
Ia tidak bisa segera pulang ke Tanah Air untuk menemani H yang sedang berjuang di rumah sakit.
Alasannya kata Leonarus, kemungkinan karena tidak ada biaya untuk pulang ke Indonesia dari Malaysia dalam waktu cepat.
Leonardus mengungkap, kini pihaknya tengah berupaya agar ibunda H bisa segera pulang ke Indonesia.
"Kami mengupayakan agar ibu korban bisa segera pulang ke Indonesia. Ibunya sudah tahu anaknya sekarang di RS Polri," paparnya.
Sedangkan ayahnya, sudah tiba di Jakarta dan mendampingi proses pengobatan anak kandungnya itu sejak Senin (11/12/2023) malam.
Ibu sering titipkan uang tapi malah dipakai pacar tantenya
Bekerja di negeri orang, membuat ibunda H harus tinggal terpisah jauh dari anaknya yang masih berusia 3 tahun itu.
Menurut penelusuran polisi, ibunda H sebenarnya kerap mengirimkan uang untuk keperluan anaknya yang tinggal bersama tantenya di rumah kontrakan itu.
Namun uang tersebut justru malah sering dipakai oleh Risqi yang merupakan pacar tantenya untuk biaya kehidupan sehari-hari.
Sebab, Risqi tidak bekerja alias pengangguran.
Ia mengenal SAB tante korban lewat jejaring sosial media. (TribunJakarta.com)
Kesigapan Bripka Taswin Idris Selamatkan Nasib 3 Bocah Yatim: Tak Usah Pusing, Saya yang Urus |
![]() |
---|
Duel dengan Trisula dan Sabit, 2 Pria Bertetangga Dirawat di Rumah Sakit |
![]() |
---|
Anggota TNI Ditusuk 13 Kali di Tempat Hiburan Malam, Polisi Bekuk Pelaku |
![]() |
---|
Bukan Meta Ayu Puspitantri, Wanita Cantik Ini Temani Arya Diplomat Sebelum Ditemukan Terlilit Lakban |
![]() |
---|
Alasan Licik Kades Menjual Posyandu Rp 45 Juta Karena Merasa Terbengkalai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.