Pilpres 2024
"Itu Tendensius Pak" Pertanyaan dari Capres Ganjar Pranowo Ini Tak Dijawab Oleh Prabowo Subianto
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, terlihat enggan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh capres nomor
TRIBUNJATENG.COM - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, terlihat enggan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengenai makam 13 aktivis yang dihilangkan pada tahun 1998.
Ganjar sampai dua kali menanyakan hal tersebut kepada Prabowo pada debat perdana capres 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Pertanyaan pertama yang diajukan oleh Ganjar adalah apakah Prabowo berencana untuk membentuk pengadilan ad hoc guna mengadili pelaku penghilangan paksa aktivis, yang sebenarnya sudah diamanatkan oleh DPR sejak tahun 2009.
Kemudian, Ganjar juga menanyakan apakah Prabowo bersedia membantu keluarga aktivis tersebut dalam menemukan makam mereka agar bisa berziarah.
Namun, Prabowo tidak memberikan jawaban langsung terhadap dua pertanyaan tersebut.
Sebaliknya, ia menyinggung bahwa masalah tersebut seharusnya ditangani oleh calon wakil presiden Ganjar, Mahfud MD.
"Pak Ganjar, justru tadi Anda sebut tahun 2009 kan. Dari sekian tahun yang lalu kan.
Dan masalah ini ditangani justru oleh (calon) wakil presiden Anda," kata Prabowo.
Meskipun sudah dua kali ditanyakan, Prabowo tetap enggan memberikan jawaban konkret.
Ia bahkan menyebut bahwa pertanyaan seputar kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) ini sudah dijawabnya beberapa kali dan dianggap hanya sebagai cara mengulang pertanyaan yang sama setiap lima tahun.
Sikap Prabowo yang tidak memberikan jawaban tegas terkait kasus tersebut membuat Ganjar menilai bahwa Prabowo kehilangan ketegasannya dalam menangani kasus pelanggaran HAM tersebut.
“Loh kok dibilang saya tidak tegas? Saya tegas akan menegakkan HAM.
Masalah yang bapak tanyakan, agak tendensius.
Kenapa pada saat 13 orang hilang ditanyakan kepada saya? Itu tendensius, Pak,” jawab Prabowo.
Prabowo menyatakan, jika perlu ada pengadilan HAM atau ad hoc, ia akan membentuk itu.
“Jadi kalau memang, keputusannya mengadakan pengadilan HAM, kita adakan pengadilan HAM, enggak ada masalah,” kata Prabowo.
Namun, pertanyaan soal makam aktivis tetap tidak dijawab oleh Prabowo.
Diketahui, penculikan aktivis 1997/1998 adalah penculikan aktivis pro-demokrasi yang terjadi antara Pemilu Legislatif Indonesia 1997 dan jatuhnya Presiden Soeharto tahun 1998.
Kasus penculikan aktivis 1997/1998 dilakukan oleh tim khusus bernama Tim Mawar, yang dibentuk oleh Mayor Bambang Kristiono.
Tim Mawar merupakan tim kecil dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup IV, TNI Angkatan Darat. Saat itu, Prabowo berstatus sebagai Danjen Kopassus.
Dari kasus penculikan ini, terdapat 13 aktivis yang masih hilang dan sembilan aktivis dilepas oleh penculiknya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Tak Jawab Pertanyaan Ganjar soal Makam 13 Aktivis yang Diculik"
Pertemuan Tertutup Prabowo dan SBY di Kertanegara IV Bahas Tantangan 5 Tahun ke depan |
![]() |
---|
Prabowo Ungkap Pesan Jokowi soal Banyak Titipan Menjelang Pelantikan Presiden |
![]() |
---|
Akankah PDI-P akan Memilih di Luar Pemerintahan |
![]() |
---|
Pigura Foto Prabowo-Gibran Mulai Laris Manis |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Resmi Jadi Pemenang Pilpres 2024, PDIP Tak Hadir di Rapat Pleno Penetapan Presiden |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.