Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

AS Kirim Kapal Selam, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Antar Benua

Korea Utara sekali lagi melakukan peluncuran rudal balistik antar benua Hwasongpho-18, pada Minggu (17/12/2023) dan Senin (18/12/2023).

Editor: m nur huda
STR/KCNA VIA KNS/AFP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa status persiapan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasongpho-18 di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara. 

TRIBUNJATENG.COM, PYONGYANG - Korea Utara sekali lagi melakukan peluncuran rudal balistik antar benua Hwasongpho-18, pada Minggu (17/12/2023) dan Senin (18/12/2023).

Aksi ini mendapat sorotan khusus karena pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, secara langsung menyaksikan proses peluncuran rudal balistik tersebut.

Menurut laporan dari KCNA, peluncuran rudal Hwasongpho-18 ini diumumkan sebagai respons terhadap pengiriman kapal selam bertenaga nuklir milik Amerika Serikat, Missouri, ke Semenanjung Korea.

Aksi Korea Utara ini menunjukkan peningkatan ketegangan di kawasan, dan keputusan untuk meluncurkan rudal antar benua seolah menjadi tanggapan terhadap langkah militer yang diambil oleh pihak Amerika Serikat. Kim Jong Un secara pribadi menyaksikan peluncuran, menegaskan signifikansi tindakan tersebut di tengah-tengah dinamika geopolitik yang terus berkembang.

Peristiwa ini menjadi fokus perhatian internasional, memperumit situasi di Semenanjung Korea dan menambah kompleksitas dalam upaya menjaga stabilitas di kawasan tersebut.

Peluncuran rudal balistik Hwasongpho-18 tersebut disaksikan secara langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Peluncuran rudal balistik Hwasongpho-18 tersebut disaksikan secara langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. (KCNA)

Pengirimkan kapal selam ini menurut Korea Utara merupakan tindakan provokatif sehingga bisa menimbulkan ancaman terhadap DPRK dan keamanan Korea Utara.

Untuk itu, Korea Utara melakukan serangkaian uji coba peluncuran rudal balistik untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan guna menghadapi situasi yang membahayakan bagi negaranya.

"Berdasarkan keputusan Komisi Militer Pusat WPK untuk menetralisir ancaman militer konfrontatif yang disengaja dan direncanakan oleh musuh dengan peringatan perilaku yang kuat, latihan peluncuran ICBM Hwasongpho-18 dipentaskan sebagai aksi militer penting untuk menunjukkan dengan jelas kekuatan strategis nuklir DPRK,"tulis KCNA dalam artikelnya.

Sementara itu Kim Jong Un yang menyaksikan peluncuran Hwasongpho-18 secara langsung, menyebut latihan perang ini bertujuan untuk meninjau kesiapan tempur dan memastikan kemampuan tempur dan keandalannya.

ICBM Hwasongpho-18 sendiri melesat dengan ketinggian maksimum 6.518,2 km dan terbang sejauh 1.002,3 km selama 4.415 detik sebelum mendarat secara akurat di area yang telah ditentukan di perairan terbuka Laut Timur Korea.

Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Korea Selatan menyebut peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara ini terjadi setelah  Pyongyang menyuarakan kemarahan atas terjalinnya kerja sama nuklir yang lebih dalam antara Seoul dan Washington.

Amerika Serikat dan Korea Selatan diketahui pada Jumat (15/12/2023) telah mengadakan sesi kedua Kelompok Konsultasi Nuklir di Washington.

Mereka membahas penangkalan nuklir jika terjadi konflik dengan Korea Utara.

Pada Sabtu, mereka memperingatkan bahwa setiap serangan nuklir dari Pyongyang ke Amerika Serikat dan Korea Selatan akan mengakibatkan berakhirnya rezim Korea Utara.

Baca juga: Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Resmi Jalankan Misinya, Pasok Data Intelijen ke Militer

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved