Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilpres 2024

Jelang Debat Cawapres Malam Ini : Gibran Dinilai Lebih Kuasai Isu Ekonomi

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka

kompastv
Bakal Cawapres Gibran Rakabuming Raka saat berpidato dalam deklarasi jelang pendaftaran ke KPU, Rabu (25/10/2023). 

Untuk durasi waktu sendiri selama 150 menit yang dibagi enam segmen.

Secara garis besar, teknis pelaksanaan debat kedua ini memiliki kesamaan dengan debat capres yang berlangsung pada 12 Desember 2023.

Adapun calon presiden dari masing-masing pasangan juga akan ikut mendampingi cawapresnya beradu gagasan.

Pertumbuhan Jangka Panjang

Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira menuturkan tugas calon pemimpin negara adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen.

Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan mengoptimalkan berbagai sektor pendorong ekonomi. "Pertumbuhan penting tapi pemerataan sama pentingnya," ungkap Bhima.

Dia menjelaskan, ada banyak sumber pertumbuhan ekonomi yang dapat digarap untuk mengerek pertumbuhan yang berkelanjutan dan jangka panjang.

Sebut saja pengoptimalan ekonomi hijau, ekonomi biru, dan ekonomi digital.

"Pertumbuhan bisa didorong dari motor ekonomi hijau dan ekonomi biru serta ekonomi digital," jelas dia.

Pertumbuhan ekonomi tidak bisa hanya disandarkan sepenuhnya pada eksploitasi sumber daya alam (SDA). Sebab eksploitasi SDA yang berlebihan malah dapat berdampak pada terganggunya sektor ekonomi yang lain.

"Jangan hanya eksploitasi SDA dengan hilirisasi yang merusak sendi ekonomi hijau dan biru untuk kejar pertumbuhan tinggi jangka pendek," tegas Bhima.

Di sisi lain, pemerintah juga harus mulai meluncurkan strategi guna mengoptimalkan bonus demografi.

Hal tersebut dapat ditempuh dengan penyediaan lapangan pekerjaan dan kepastian upah laik bagi pekerja. "Pemanfaatan bonus demografi juga mendesak dengan pembukaan lapangan kerja yang berkualitas dengan upah lebih baik," jelas dia.

"Selama formulasi upah nya masih pakai uu cipta kerja maka sulit mendorong daya beli masyarakat yang lebih tinggi. Sementara konsumsi rumah tangga porsinya cukup besar ke PDB," imbuh dia.

Bhima pun menyebutkan harmonisasi kebijakan sebagai tantangan dalam upaya menggeber pertumbuhan ekonomi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved