Tergabung dalam Grup D, PSCS Cilacap Siap Tempur Hadapi Babak Playoff Degradasi 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Usai melakoni babak pendahuluan dalam kompetisi Liga 2, PSCS Cilacap harus legowo masuk babak playoff degradasi.

Dalam babak playoff degradasi Liga 2, PSCS Cilacap tergabung dalam grup D bersama Persipura, Kalteng Putra FC dan Persekat Tegal.

CEO PSCS Cilacap, Fanny Irawatie menyampaikan, PSCS Cilacap berkomitmen akan bekerja keras di babak playoff nanti agar bisa bertahan di Liga 2 musim depan dan menghindari turun kasta.

"Kita siap menggadapi play off degradasi dan akan bekerja keras agar bisa bertahan di Liga 2 musim depan," katanya kepada Tribunbanyumas.com

Meskipun skuad lawan merupakan tim-tim kuat eks Liga 1 seperti Persipura dan Kalteng FC,  namun menurut Fanny keempat tim di grup D memiliki peluang yang sama.

Apalagi dengan kekuatan PSCS Cilacap saat ini, dia meyakini skuad Hiu Selatan dapat bersaing bersama lawannya.

"Seluruh tim memiliki kesempatan yang sama, tapi kita yakin dengan skuad yang ada, PSCS akan mampu bersaing di grup D," ungkap Fanny.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam babak playoff Liga 2 musim ini menggunakan sistem home-away. 

Atau biasa disebut dengan double round robin. 

Sehingga, setiap tim akan memainkan 2 kali pertandingan menghadapi dua tim yang berbeda di masing-masing grupnya.

Sebagai informasi, total ada sebanyak 16 tim yang masuk dalam babak playoff degradasi.

Mereka adalah tim yang tidak lolos ke babak 12 besar. 

16 tim itu terbagi menjadi 4 grup dimana masing-masing grup terdapat 4 tim.

Total pertandingan dalam babak playoff degradasi ini ada 48 match, terdiri dari 12 match per grup dan 6 match per klub.

Kemudian untuk peringkat, pertama ditentukan oleh head to head.

Berikutnya adalah berdasarkan selisih gol dan juga produktivitas gol, serta poin fair play-undian urutan terakhir. (pnk)

Baca juga: Pertama kali, Pemkab Kendal Meraih Penghargaan Informatif dalam KIP Award

Baca juga: Dukung Transformasi Digital, Mbak Ita Akan Pasang Wifi di Seluruh Kota Semarang

Baca juga: Tembok Rumah Warga Tenggeles Kudus Setinggi 3 Meter Ambrol, Ini Kondisi Pemilik Rumah  

Baca juga: Jelang Nataru, Balai Besar POM di Semarang Lakukan Intensifikasi Pengawasan Pangan