Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mata Lokal Memilih

Filosofi Kata 'Slepet' Diucapkan Cak Imin Hingga 15 Kali di Debat Cawapres, Bermula Tradisi Santri

Dalam debat cawapres yang digelar pada Jumat (22/12/2023), Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin sering kali mengucap kata 'Slepet'.

Editor: rival al manaf
Youtube Tribunnews
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam Debat Cawapres Pilpres 2024, Jumat (22/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Dalam debat cawapres yang digelar pada Jumat (22/12/2023), Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin sering kali mengucap kata 'Slepet'.

Kata itu sering ia lontarkan dalam menjawab atau menanggapi saat debat yang digelar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta,

Dalam debat tersebut, Cak Imin, demikian sapaan akrab Muhaimin, adu gagasan dengan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.

Baca juga: Disinggung Gibran Soal IKN, Cak Imin Berencana Sulap 40 Kota Jadi Selevel Jakarta

Baca juga: Cak Imin Sebut Slepetnomic, Gibran Indonesia Emas, Mahfud Geber 21 Program Saat Pungkasi Debat

Ketiganya bertarung ide dengan tema keuangan, pajak dan tata kelola APBN-APBD, investasi, perdagangan, serta infrastruktur dan perkotaan.

Sedikitnya, 15 kali Muhaimin mengucapkan kata “slepet” selama debat yang berdurasi 120 menit tersebut.

Mula-mula, Muhaimin menyinggung kata "slepet" ketika memaparkan visi-misi yang ia bawa bersama calon presiden (capres) Anies Baswedan.

Disebutkan oleh Muhaimin bahwa "slepet" merupakan gerakan menyabetkan sarung yang umum di kalangan santri.

“Slepet itu seperti sarung yang saya bawa ini,” kata Imin sambil mempraktikkan gerakan seperti menyabet menggunakan sarung yang semula melingkar di lehernya.

“(Slepet) di kalangan santri bisa membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyo, dan sekaligus mengingatkan yang lalai,” katanya.

Imin bilang, jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden selanjutnya, Anies dan dirinya bakal “menyelepet” berbagai ketidakadilan yang ada di Indonesia.

“Inilah yang disebut sebagai slepet, menjadi bagian dari kewenangan untuk menghadirkan kemakmuran dan keadilan,” ujarnya.

Imin mengatakan, dirinya dan Anies ingin mewujudkan perubahan dan perbaikan.

Menurutnya, "slepet" merupakan sebuah disrupsi, dan disrupsi sendiri merupakan awal dari sebuah perubahan.

“Bayangkan 100 orang Indonesia kekayaanya di atas 100 juta jumlah penduduk Indonesia, artinya ini keadaan yang tidak adil ini harus kita slepet,” katanya.

“Kita juga harus punya keyakinan bahwa 100 orang yang kaya ini kita pajakin, bersamaan dengan kita turunkan pajak kelas menengah di Indonesia,” tutur Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved