Mata Lokal Memilih
Filosofi Kata 'Slepet' Diucapkan Cak Imin Hingga 15 Kali di Debat Cawapres, Bermula Tradisi Santri
Dalam debat cawapres yang digelar pada Jumat (22/12/2023), Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin sering kali mengucap kata 'Slepet'.
Muhaimin juga memakai kata "slepet" ketika menyinggung soal tingginya harga bahan pokok dan kecilnya penghasilan penduduk yang bekerja di sektor informal.
“Hari ini, cabai mahal, telur mahal, beras mahal, barang-barang mahal, tengkulak jahat, mafia menguasai dan merajalela di mana-mana, padahal rakyat sudah kerja, kerja, kerja. Ini harus kita slepet,” ujarnya.
“Angka pengangguran sudah 8 juta. 80 juta memang bekerja, tapi di sektor informal, mereka tidak mendapatkan penghasilan yang pasti dan bahkan dompetnya dipastikan tipis. Ini yang harus kita slepet,” lanjut Imin.
Kata "slepet" juga digunakan Muhaimin saat sesi tanya-jawab bersama dua cawapres lainnya.
Misalnya, ketika menanggapi Mahfud MD yang bicara soal usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta ekonomi digital, Imin menyinggung tentang pemberantasan judi online dan pinjaman online (pinjol).
“Benar sekali bahwa antara perkembangan teknologi digital dengan kemampuan UMKM kita masih terjadi gap. Oleh karena itu, harus ditindaklanjutic Pak Mahfud,” kata Imin.
“Selain pemberantasan pinjaman online, judi online ini pun masih harus di-slepet lagi karena tidak komprehensif di dalam menangani ini, sehingga pinjol masih merajalela, judi online masih merajalela,” lanjut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu.
Lalu, saat Mahfud bicara strategi mengoptimalkan ekspor melalui diplomasi ekonomi lewat para diplomat, Imin menyinggung tentang peran diplomat sebagai “pemasar”.
Muhaimin bilang, diplomasi pemasaran Indonesia saat ini belum ekspansif karena cara kerja diplomasi yang masih bersifat politis dan sangat normatif.
“Pak Mahfud, kalau diplomasi sebagai pemasaran itu normatif, ini sudah menjadi pengetahuan umum. Yang paling penting adalah bagaimana nylepet para diplomat, berubah wajah menjadi pemasar-pemasar yang tangguh,” katanya.
Pada sesi closing-statement atau pernyataan penutup, Muhaimin juga berkali-kali mengucap kata "slepet". Imin kembali menegaskan keinginannya bersama Anies untuk menghapus ketidakadilan.
“Sarung adalah simbol kesetaraan dan keadilan. Sarung itu lembut, tapi di tangan orang yang baik, bisa jadi slepet atas ketidakadilan dan kecurangan,” ucapnya.
Jika memenangkan Pemilu Presiden 2024, Muhaimin mengeklaim, dirinya dan Anies bakal membuat aturan main yang adil dan berpihak kepada rakyat di sektor ekonomi.
Mengenai cita-cita ini, ia membuat istilah baru bernama “slepet-nomics”. Baca juga: Mahfud MD Ucapkan Selamat Hari Ibu Sebelum Paparkan Visi Misi di Debat Cawapres “Itulah kenapa kami menggagas slepet-nomics, sebagai solusi ekonomi kita.
Segala ketidakadilan kita slepet,” kata Muhaimin. Katanya, "slepet-nomics" adalah gagasan ekonomi sudah diuji oleh para pakar dan berbasis pada pengalaman batin, juga pengalaman rasa.
Bawaslu Kabupaten Tegal Catat Sejumlah Peristiwa Selama Proses Pilkada 2024 |
![]() |
---|
3 Siswa TK di Rembang Dikeluarkan dari Sekolah Karena Orangtua Beda Pilihan Bupati Dengan Yayasan |
![]() |
---|
Respati-Astrid di Bawah Paslon Nomor Urut 1 Hasil Survei Litbang Kompas, Jokowi: Nggak Papa |
![]() |
---|
KPU Kabupaten Tegal Gelar Lomba Selfie Pilkada di TPS, Hadiah Total Jutaan Rupiah, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Pejabat Daerah, TNI, Polri Tidak Netral Terancam Pidana, DPC PDIP Banyumas: Rekam Simpan Viralkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.