Anies - Cak Imin Slepet Jateng, Sebut Pembangunan Belum Merata: Hari Ini yang Sangat Besar Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Capres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terus melanjutkan agenda politiknya di Jawa Tengah, dengan menghadiri acara diskusi bersama mahasiswa di GOR Jatidiri Semarang, Minggu (24/12/2023).

Sebelumnya, Anies - Cak Imin juga melakukan kampanye di Pekalongan dan Kabupaten Semarang.

Anies tiba di GOR Jatidiri sekira pukul 14:40 WIB, menggunakan mobil Alphard hitam. Tak berselang lama, Cak Imin menyusul dari belakang. Mereka masuk melalui pintu samping.

Di hadapan ribuan mahasiswa se-Jateng dan DIY, Anies fokus pembahasan pembangunan mikro.

Ia menganalogikan pembangunan harus dimulai dari rumah tangga. 

"Berbicara kemajuan pembangunan maka harus ada perasaan maju dan makmur yang hadir di tingkat rumah tangga. Bagaimana kemudian mereka bisa hidup sejahtera dan dapat pekerjaan layak. Itu fokusnya," kata Anis.

Menurut Anies, saat ini banyak kebijakan pemerintah yang justru berfokus pada sektor makro.

Hal itu membuat sektor mikro terabaikan. 

"Selama ini banyak bicara level makro, tapi tidak memperhatikan mikro. Pendapatan lebih besar dari pengeluaran, bila itu di tingkat keluarga beres. Maka level makro beres. Harusnya gitu," tegasnya.

Baca juga: Anies Baswedan Tebar 2 Janji Ini ke Petani Bawang Merah di Brebes Jika Nanti Terpilih Jadi Presiden

Baca juga: Pembelaan Anies Baswedan Kepada Cak Imin Soal SGIE yang Ditanyakan Gibran, Pertanyaan Cerdas Cermat

Baca juga: Cak Imin Trending Usai Tanggapi Pertanyaan Gibran Rakabuming Raka dalam Debat Cawapres

Anies mencontohkan pembangunan di Jawa Tengah yang belum merata. Menurutnya, peningkatan pemerataan juga harus dilakukan di semua wilayah. 

"Jadi yang dibangun bukan dari lahan baru menjadi kota-kota baru, tapi kota-kota yang ada ditingkatkan. Misalnya Jateng hari ini yang sangat besar Semarang, maka yang harus ditingkatkan mana, apakah Purwokerto, Cilacap, Pekalongan atau yang mana," paparnya.

Cak Imin menambahkan, masyarakat perlu terobosan dan gagasan baru mengenai revolusi mental yang saat ini digagas dirinya bersama Anies.

"Negara harus hadir membawa keadilan dan perubahan bagi keberlangsungan hidup masyarakat. Makanya kemudian kata " Slepet" ini muncul. Slepet itu revolusi mental (terpental) menjadi revolusi mental yang tangguh," kata Cak Imin. 

Cak Imin juga mengkritik sederet pelaku bisnis yang ikut 'menyetir' kebijakan pemerintah. Imbasnya, permasalahan kenegaraan terus bermunculan.

Ia mencontohkan sederet proyek dengan dana melimpah, namun tak menyentuh kebutuhan rakyat

"Ada masalah nggak habis-habis. Ini pemain bisnis merangkap menjadi pembuat aturan, ini yang harus kita slepet. Karena aturan harus dibuat setara. Buruh tidak ditinggalkan dalam pembuatan UU," lanjut Cak Imin.