Berita Kudus
16,3 Kilometer dari Alun-alun Kudus Ada Desa Penghasil Durian, Rasa Manis Pahit, Berat Hingga 3 Kg
Durian lokal daerah tak selamanya tersisih dari persaingan. Ciri khas durian lokal justru bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta durian.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Durian lokal daerah tak selamanya tersisih dari persaingan.
Ciri khas durian lokal justru bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta durian.
Rasa khas durian lokal jadi pembeda dari jenis durian ternama seperti Montong, Bawor, Musang King, Petruk dan beberapa jenis durian lainnya.
Di Kabupaten Kudus terdapat daerah penghasil durian lokal yang berkualitas, yaitu sebuah dataran tinggi di Desa Menawan, Kecamatan Gebog.
Di daerah tersebut tumbuh subur pohon durian yang menghasilkan buah berkualitas.
Rasa manis sedikit pahit menjadi ciri khas durian lokal Menawan yang melekat di kalangan masyarakat.
Bahkan durian lokal Menawan sudah diminati masyarakat dari berbagai daerah. Mulai dari wilayah Kudus dan sekitarnya, hingga beberapa daerah lain seperti Jakarta.
Baca juga: Durian Merica Karanganyar, Anis: Kecil Tapi Legit
Baca juga: Lahan Pertanian di Kawasan Lereng Pegunungan Kendeng Jadi Surganya Buah Durian
Ngatmono (53), warga asli Desa Menawan yang sudah menekuni dunia perdagangan durian lebih dari 20 tahun.
Pak Ngatmo, sapaan akrabnya, adalah spesialis pedagang durian lokal Menawan.
2001 menjadi tahun pertama dia memberanikan diri untuk merintis usaha di bidang jual-beli durian lokal.
Tahun pertamanya dibangun dengan kerja keras membuka lapak di pinggir jalan untuk mengenalkan langsung kualitas durian lokal.
Kala itu, Ngatmono berusaha agar masyarakat mau mencicipi durian lokal Menawan supaya tahu rasa dan kualitasnya.
Dengan harapan, calon pembeli merasakan langsung kualitas rasa durian lokal sebelum membelinya.
"Durian lokal Menawan ini ciri khasnya ada di rasa manis ada pahitnya sedikit. Ini ciri khas hasil buah durian di wilayah Desa Menawan, meski buahnya terkadang kecil, tapi rasa tidak kalah," terangnya, Senin (25/12/2023).
Dari pedagang lapak pinggir jalan, Ngatmono kini sudah beralih menjadi pedagang rumahan di RT 2 RW 1 Dukuh Krajan, Desa Menawan.
Dibuatkan Jembatan Baru, Petani di Masin Kudus Tidak Lagi Memutar Sejauh 3 Kilometer ke Ladang |
![]() |
---|
Asah Kekompakan, DWP Kudus Gelar Lomba Masak |
![]() |
---|
Bukan Hanya Soal Bisnis, Apindo Kudus Ingatkan Pengusaha Agar Patuh Hukum Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
UMK Undang Konten Kreator: Upaya Kenalkan Wisata dan Budaya Kudus Melalui Media Sosial |
![]() |
---|
1 Sumur Tak Cukup, Juwanto Harap Sumur Bor TMMD Optimalkan Pasokan Air Bersih Warga Kudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.