Mata Lokal Memilih
Disebut Sebagai Bisikan ke Gibran saat Debat, Ini Penjelasan Suara "Udah" yang Terdengar di TV
Konsorsium stasiun televisi penyelenggara debat calon wakil presiden (cawapres) 2024 angkat bicara soal adanya suara "udah"
TRIBUNJATENG.COM - Konsorsium stasiun televisi penyelenggara debat calon wakil presiden (cawapres) 2024 angkat bicara soal adanya suara "udah" yang terdengar ketika cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan jawaban dalam debat Jumat (22/12/2023).
Mereka membantah bahwa suara itu merupakan indikasi bahwa adanya "pembisik" Gibran melalui beberapa device mic yang melekat di badan, sebagaimana dituduhkan sejumlah pihak di berbagai media.
"Kami juga menerima pertanyaan terkait suara 'udah' yang diduga merupakan suara perempuan pada menit 2.22.17 menjelang berakhirnya acara," bunyi pernyataan bersama konsorsium tersebut yang disampaikan kepada KPU KPU RI Hasyim Asy'ari.
"Hasil pengecekan tim menunjukkan, suara tersebut adalah milik moderator debat perempuan Liviana Cherlisa yang sedang berkoordinasi dengan mitra moderatornya, Alfito Deannova," lanjut mereka.
Dalam pernyataan yang sama, mereka juga membantah tudingan adanya kejanggalan mikrofon yang menguntungkan putra sulung Presiden Joko Widodo itu.
Mereka menegaskan tidak memberikan keistimewaan atau meletakkan preferensi terhadap kontestan tertentu.
"Segala hal-ihwal menyangkut persiapan debat dilaksanakan terbuka di bawah arahan KPU, dengan mengundang semua tim paslon dengan diskusi yang sangat rinci menyangkut materi debat, panelis, desain panggung hingga pengaturan lighting dan bahkan jenis mikrofon yang akan dipakai," ungkap konsorsium.
"Ketiga tim peserta memahami dan menyepakati seluruh detil pengaturan event yang telah didiskusikan berkali-kali secara maraton dengan konsorsium penyelenggara," lanjut konsorsium.
Mereka menggarisbawahi bahwa prinsip utama yang dimintakan KPU adalah kesetaraan dan keadilan bagi seluruh peserta, untuk memastikan pesan dalam debat sampai pada publik dengan cara sebaik-baiknya.
Ini termasuk jatah waktu penyampaian, jumlah tim pendukung, sampai dengan tone dan volume mikrofon.
Ketiga cawapres memakai alat pengeras suara yang sama meliputi 3 lapis devices sekaligus yakni:
1. Mikrofon skin tone countryman yang menempel di pipi melalui cantolan telinga dan kabelnya melingkar di belakang leher peserta serta transmitter bodypack yang dipasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.
2. Clip-on bodypack menempel di baju juga dengan transmitter bodypack yang dipasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.
3. Mikrofon tangan WHM (wireless handheld microphone) diletakan di tiap podium peserta.
"Pemakaian tiga lapis devices ini juga telah menjadi standar yang makin banyak dipakai penyelenggara siaran live event prominen sebagai bentuk kewaspadaan bilamana terjadi malfungsi alat saat acara berlangsung," ujar konsorsium.
Bawaslu Kabupaten Tegal Catat Sejumlah Peristiwa Selama Proses Pilkada 2024Â |
![]() |
---|
3 Siswa TK di Rembang Dikeluarkan dari Sekolah Karena Orangtua Beda Pilihan Bupati Dengan Yayasan |
![]() |
---|
Respati-Astrid di Bawah Paslon Nomor Urut 1 Hasil Survei Litbang Kompas, Jokowi: Nggak Papa |
![]() |
---|
KPU Kabupaten Tegal Gelar Lomba Selfie Pilkada di TPS, Hadiah Total Jutaan Rupiah, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Pejabat Daerah, TNI, Polri Tidak Netral Terancam Pidana, DPC PDIP Banyumas: Rekam Simpan Viralkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.