Berita Jateng
Cek Data! Kawasan Industri di Jateng Berkembang, Angka Kemiskinan Stagnan
Sejumlah Kawasan Industri (KI) tersebar di Jateng. Bahkan, beberapa KI tersebut dieluh-eluhkan menjadi pendorong perekonomian.
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
Tingginya angka kemiskinan tersebut juga jadi sorotan sejumlah akademisi.
Wahyu Widodo, Pengamat Ekonomi Undip Semarang menuturkan, belum meratanya industrialisasi dan aktivitas perekonomian berimbas pada ketimpangan antar wilayah di Jateng.
Khususnya wilayah yang tak tersentuh KI yang ada di wilayah selatan Jateng.
Ia memberikan contoh, beberapa wilayah Seperti Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Kebumen, Banyumas dan Wonosobo.
"Daerah dengan angka kemiskinan tinggi ada di sebagian wilayah barat ke selatan mulai dari Brebes, Wonosobo, Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, Banyumas,” paparnya, Kamis (4/1/2024).
Menurutnya, penyebab kemiskinan selain faktor pendidikan, yaitu aktivitas perekonomian dan industrialisasi yang belum merata.
Hal itu karena aktivitas industri masih berpusat di kawasan Pantura Jateng.
Ia mengatakan, meski mayoritas aktivitas ekonomi didominasi Jateng bagian utara, namun ada beberapa daerah Pantura Jateng tertinggal seperti Brebes.
“Namun mayoritas wilayah utara Jateng adalah daerah dengan perekonomian lebih baik dibandingkan wilayah tengah dan selatan," jelasnya.
Menurutnya, penyebab ketertinggalan ekonomi di kawasan Pansela adalah masalah infrastruktur dan konektivitas.
“Pemprov harusnya meningkatkan infrastruktur dan konektivitas guna memperbaiki pertumbuhan ekonomi.
BPS Provinsi Jateng juga melangsir data kemiskinan di Jateng, di mana terdapat 17 daerah yang masuk dengan angka miskin ekstrem.
Wilayah tersebut didominasi Jateng bagian selatan, yang meliputi Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, Purworejo, Cilacap, Wonosobo, Kebumen, Wonogiri, Klaten, Magelang, dan Sragen.
Selain itu Blora, Brebes, Demak, Grobogan, Pemalang dan Rembang juga memiliki angka penduduk miskin yang cukup banyak.
Dari data tersebut, Brebes memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di Jateng pada 2023 dengan 286 ribu jiwa.
Pertumbuhan Ekonomi Jateng Meningkat, Mohammad Saleh Minta Pemprov Pertahankan Kerja Kolaboratif |
![]() |
---|
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Menteri ATR/BPN Menjaga Zona Hijau dan Lahan Produktif di Jateng |
![]() |
---|
Gandeng Pemprov Jateng, KKN UPGRIS 2025 Fokus Verifikasi RTLH di Semarang, Kendal dan Jepara |
![]() |
---|
Waspada Pancaroba dan Cuaca Ekstrem di Jateng, BMKG Prediksi Musim Kemarau Berakhir Agustus 2025 |
![]() |
---|
Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah Menjadi Semangat Baru Pelaku Usaha Untuk Terus Berkembang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.