Berita Regional
Pengakuan Suami yang Mutilasi Istri Jadi 10 Bagian, Masalah Muncul Sejak Ia Kena Diabetes
Pengakuan James Lodewyk Tomatala (61), pria Malang, Jawa Timur yang membunuh dan memutilasi istrinya
TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Pengakuan James Lodewyk Tomatala (61), pria Malang, Jawa Timur yang membunuh dan memutilasi istrinya.
Korban yakni Ni Made Sutarini (55) dimutilasi menjadi sepuluh bagian setelah sebelumnya mereka terlibat cekcok.
Kepada pengacaranya, James mengaku kalau ia memiliki riwayat penyakit diabetes.
Baca juga: Derita Panjang Sutarini Sebelum Dibunuh dan Dimutilasi Suami, Pulang karena Dipaksa
Baca juga: Sopi Bolak-balik 4 Kali, Acungkan Jari, Ini Kronologi Petugas Dishub di Atas Kap Mobil yang Melaju
Gangguan kesehatan yang diderita pelaku sejak umur 40 tahun itu diduga membuat hubungan suami-istri dengan korban tidak harmonis.
Tersangka kemudian menuduh korban terus berselingkuh dengan pria lain.
Pelaku kemudian nekat membunuh istrinya dan kemudian memutilasi jasad korban.
Demikian diungkapkan oleh Penasihat Hukum Tersangka dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Peradi Malang Raya, Guntur Putra Abdi Wijaya, di Mapolresta Malang Kota, Kamis (4/1/2024).
"Kalau info yang saya peroleh sementara, sejak umur 40 itu tersangka sudah curiga sama istrinya, apalagi tersangka juga menderita penyakit diabet atau gula.
"Jadi secara tidak langsung itu dia kurang begitu harmonis dengan istrinya, sehingga sampai pensiun kemudian habis pensiun juga seperti itu," kata Guntur.
Selama proses pendampingan, dugaan kecemburuan pelaku terhadap korban belum bisa dibuktikan.
Sedangkan, riwayat diabetes yang dialami pelaku mengaku berasal dari keturunan orangtuanya.
"Untuk riwayat diabet, dia (tersangka) hanya bilang karena keturunan dari orangtua. Sehingga saudaranya meninggal pun karena penyakit diabet," katanya.
Sebelumnya diberitakan, persoalan rumah tangga diduga menjadi motif pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan James Lodewyk Tomatala (61) kepada istrinya, Ni Made Sutarini, di Kota Malang, Jawa Timur.
Peristiwa itu terjadi di rumah pelaku di Jalan Serayu, Nomor 6 RT 02 RW 04, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing. Pelaku tega melakukan aksi kejinya pada Sabtu (30/12/2023) mulai sekitar pukul 10.30 WIB.
Pelaku dan korban diawali dengan cekcok. Kemudian, pelaku memukul kepala korban dengan tangan dan dilanjut mencekik leher korban.
Selanjutnya, tubuh korban dipotong menjadi 10 bagian menggunakan pisau besar atau parang, dan pisau kecil.
Selanjutnya potongan tubuh korban diletakkan di teras rumah dalam sebuah ember.
"Motifnya permasalahan rumah tangga. Karena si istri sudah lama tidak kembali ke rumah. Namun kemarin itu, Sabtu (30/12/2023), korban kembali ke Malang untuk mengikuti suatu kegiatan," kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto pada Minggu (31/12/2023).
Kemudian, pelaku menyerahkan diri pada Minggu (31/12/2023) ke Polsek Blimbing sekitar pukul 08.00 WIB.
"Tersangka saat memberikan keterangan mengakui perbuatannya. Setelah ini kami lakukan pemeriksaan terhadap tersangka, termasuk kejiwaannya," katanya.
Seluruh potongan tubuh korban juga telah dievakuasi dan dibawa ke kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Selanjutnya, melaksanakan autopsi. Keluarga korban yang berada di Bali juga sudah kami hubungi dan sedang perjalanan ke Kota Malang," katanya.
Salah satu warga, Linda, mengaku sering mendengar pelaku dan korban cekcok.
Warga sekitar pada Sabtu (30/12/2023) pagi juga sempat mendengar suara keras di rumah pelaku.
"Suaranya kayak brak, pyar, terdengar keras sekali. Tapi warga takut, karena itu kan persoalan rumah tangga. Sudah sering bertengkar, tapi ya gitu rukun lagi," katanya.
Pelaku dikenal kerap emosi dan jarang berkomunikasi atau tidak bergaul di lingkungan warga.
Berbanding terbalik dengan korban yang aktif bersosialisasi.
"Pak Jimmy (panggilan pelaku), orangnya tertutup jarang berinteraksi dengan tetangga. Warga pernah lihat juga dulu kalau Pak Jimmy pulang, itu Bu Made dipisuhi (mengeluarkan kata-kata kotor) kalau buka pagarnya lama," katanya.
"Kalau Bu Made baik banget, bergaul sama tetangga-tetangga, aktif lah. Sebenarnya Bu Made sudah enggak tinggal lama sama Pak Jimmy, terus balik lagi kapan itu," tambahnya. (Kompas.com)
Ayah Tewas Dibunuh dan Ibu Jadi Tersangka, 2 Putri Brigadir Esco Dapat Pendampingan Psikologi |
![]() |
---|
Bu Fefen Lari Gendong 2 Cucu Kembar Usia 3 Bulan Sebelum Rumah Ambruk Akibat Gempa di Bondowoso |
![]() |
---|
Jasad Ditemukan Tak Utuh di Hutan, Diduga Wawan Pelaku Pembunuhan Keluarga Mantan Istri di Pacitan |
![]() |
---|
Mahasiswi Dibekap Pasir Pantai Kekasihnya hingga Tewas gara-gara Tolak Hubungan Badan |
![]() |
---|
Jenazah Turis Australia Dipulangkan Tanpa Jantung, RS Bali Bantah Terlibat Pencurian Organ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.