KPU Kabupaten Tegal Mulai Lakukan Proses Sortir dan Pelipatan Surat Suara, Libatkan 500 Petugas

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tegal mulai melaksanakan proses sortir dan pelipatan surat suara sejak Sabtu (6/1/2024) sampai 15 hari kedepan, berlokasi di Gudang Logistik masuk wilayah Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Proses sortir dan pelipatan surat suara dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dengan regulasi yang cukup ketat.

Hal itu, karena awal petugas sortir masuk ke gudang logistik sesuai Standard Operating Procedure (SOP) harus menunjukkan KTP, kemudian dilakukan pengecekan keamanan. 

Setelahnya, sebelum memulai kegiatan sortir dan pelipatan, petugas mengikuti pengarahan dari KPU Kabupaten Tegal mengenai apa yang harus dilakukan, apa yang tidak boleh, tata cara pelipatan surat suara, dan lain-lain. 

Termasuk tata tertib kegiatan sortir dan pelipatan, kriteria surat suara yang baik, rusak juga disampaikan oleh KPU Kabupaten Tegal. 

"Kegiatan sortir dan pelipatan surat suara rencana kami laksanakan dalam kurun waktu 15 hari. Setiap harinya melibatkan kurang lebih sekitar 500 petugas yang bekerja sejak hari pertama sampai terakhir, karena data yang bersangkutan sudah masuk per hari ini. Termasuk nomor kelompoknya juga tidak akan berubah," jelas Ketua KPU Kabupaten Tegal, Nurokhman, pada Tribunjateng.com. 

Dikatakan Nurokhman, 500 pekerja yang melakukan sortir dan pelipatan surat suara tidak berubah, dengan kata lain sejak hari pertama sampai selesai tetap orang yang sama di kelompok yang sama. 

Termasuk kelompok juga tidak berubah karena sudah ada nomor, ketua, dan anggota kelompok yang per meja berisi lima orang. 

Ketua kelompok inilah yang nantinya berkomunikasi dengan petugas KPU Kabupaten Tegal, entah saat sudah selesai melipat surat suara, ataupun meminta lagi surat suara untuk kembali disortir dan dilipat. 

"Jumlah per satu jenis surat suara sebanyak 1.269.484 buah, sedangkan keseluruhan ada lima jenis surat suara sehingga tinggal dikalikan saja. Inilah kenapa pelaksanaan sortir dan pelipatan surat suara sampai 15 Hari karena menyesuaikan jumlah lembaran yang cukup banyak," terangnya. 

Terkait batas usia petugas sortir dan pelipatan surat suara, dikatakan Nurokhman, paling rendah usia 17 tahun dan paling tinggi 60 tahun. 

Sehingga jika ada yang usianya belum mencukupi ataupun melebihi batas yang ditentukan, maka otomatis tidak lolos atau tidak diperbolehkan. 

Sementara itu, salah satu petugas sortir dan pelipatan surat suara, Ani, mengaku terbantu dengan adanya program tersebut meskipun belum mengetahui secara pasti berapa nominal upah yang akan diterima. 

Dengan menjadi petugas sortir dan pelipatan surat suara sekitar 15 hari kedepan, juga dimanfaatkan Ani untuk mengisi waktu dan mencari kesibukan dari pada hanya berdiam diri di rumah. 

Adapun Ani, merupakan warga Desa Selapura, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, dan lokasi rumahnya memang tidak jauh dari gudang logistik KPU Kabupaten Tegal. 

"Saya usia sudah 60 tahun. Ya tidak merasa capek karena senang menjalani nya. Buat isi waktu dan mencari kesibukan. Kebetulan proses pengerjaan mulai pukul 07.00-17.00 WIB. Ya sangat membantu kalau bagi saya yang sudah lansia, itung-itung upah bisa digunakan untuk tambahan pemasukan," pungkas Ani. (dta)

Baca juga: 2 Truk Trailer Kecelakaan Adu Moncong, 1 Sopir Tak Tertolong

Baca juga: KRONOLOGI Versi Warga dalam Kecelakaan Truk Muat Surat Suara Pemilu Masuk Jurang di Semarang

Baca juga: Akses 5 KK Tergerus Longsor di Jumantono Karanganyar, BPBD Upayakan Buat Jalur Darurat

Baca juga: Polres Kudus Buru Pengendara yang Pakai Knalpot Brong, Sudah 546 Ditindak