Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Legenda Pulau Setan di Kawasan Madeh Pesisir Selatan

Diceritakan bahwa dahulunya pulau ini adalah tempat favorit penguasa setempat untuk berlibur dan mengasingkan diri. Lalu lama kelamaan, pelafalan Pula

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Instagram/ pulausetanauofficial
Asal Muasal Pulau Setan di Kawasan Madeh Pesisir Selatan 

TRIBUNJATENG.COM - Pulau Setan merupakan salah satu pulau yang terdapat di Kawasan Objek Wisata Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Mendengar namanya, orang mungkin akan berfikir jika Pulau Setan memiliki penampakan yang menyeramkan dan pernah terjadi tragedi yang menyeramkan.

Namun dilansir dari laman Indonesia.go.id pulau ini memiliki pemandangan bahari yang indah.

Asal-usul nama Pulau Setan

Dikutip dari laman wonderfulminangkabau,
pulau ini dahulunya bernama Pulau Sultan. Diceritakan bahwa dahulunya pulau ini adalah tempat favorit penguasa setempat untuk berlibur dan mengasingkan diri. Lalu lama kelamaan, pelafalan Pulau Sultan berubah menjadi Pulau Setan.

Saat ini , Pulau Setan menjadi salah satu surga wisata di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, apalagi secara keseluruhan objek wisata Kawasan Mandeh memiliki gugusan dan kesamaan dengan pulau cantik seperti Raja Ampat.

Berbeda dengan Pulau Setan di Indonesia, Pulau Setan atau Devil Island di Perancis adalah penjara yan menakutkan.

Pulau Setan menjadi pulau penjara di Prancis antara tahun 1852-1953 dan terkenal dalam Peristiwa Dreyfus.

Devil's Island atau Pulau Iblis yang terletak di lepas pantai Guyana Prancis terdapat sebuah rumah tahanan Saint Laurent de Maroni yang kemudian menjadi koloni tahanan yang paling terkenal.

Dibangun oleh Kaisar Napoleon III dan beroperasi selama 1852-1946, selama hampir 100 tahun sekitar 70.000 narapidana dikirim ke sana, termasuk pelaku pembunuhan, pemerkosaan, dan tahanan politik.

Sebagain besar tahanan tidak pernah berhasil keluar dari pulau ini, diperkirakan 40 persen meninggal di tahun pertama, dan hanya 5000 yang selamat untuk menikmati kebebasan mereka.

 Bahkan bagi tahanan, perjalanan menuju pulau itu saja sudah berbahaya, banyak yang tidak berhasil keluar kapal.

Beberapa tahanan berkelahi di dalam kurungan hingga saling membunuh selama perjalanan.

Tahanan yang menolak mematuhi perintah disiksa dengan uap.

Tahanan juga dipekerjakan dari jam 6 pagi hingga jam 6 malam, mereka mengerjakan pekerjaan berat seperti buruh bangunan, di sel, dan di rumah sakit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved