Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Berdalih Bersih-Bersih Lingkungan, 11 Orang Peras Warga: Gedor-Gedor Rumah, Dikasih Rp5.000 Tak Mau

Tanpa diminta, kesebelas pria itu melakukan kegiatan bersih-bersih sisi saluran air lalu meminta uang ke warga setempat.

Kompas.com/Istimewa
Tangkapan layar video sejumlah pria tak dikenal diduga memeras warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (5/1/2024). (Sumber: istimewa) 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Belasan pria masuk ke wilayah RW 06 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024).

Persisnya 11 pria berinisial TA (18), AF (24), BM (28), YA (38), SAP (21), W (52), HKP (21), S (31), FR (16), GRY (21), dan HF (22).

Tanpa diminta, kesebelas pria itu melakukan kegiatan bersih-bersih sisi saluran air lalu meminta uang ke warga setempat.

Baca juga: Perwira Polda Bali Diduga Peras Perempuan Muda Bos Tambang Ilegal, Nilainya Miliaran Rupiah

Kronologi

Ketua RW 06 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Zulharman mengatakan, para pria tersebut masuk ke wilayahnya dari RW lain untuk bersih-bersih.

"Mereka masuk dari RW 05 dengan bersih-bersih halaman (depan rumah).

Gedor-gedor (gerbang) juga.

Jadi alibi mereka ini bersih-bersih lingkungan (padahal bukan warga setempat),” kata Ketua RW 06 Zulharman saat dihampiri Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Usai berlagak bersih-bersih dan mencabut rumput di sekitar saluran air, mereka meminta uang kepada pemilik rumah.

Apabila tidak diberi uang, atau jumlah uang yang diberikan relatif kecil, mereka akan menebarkan sampah rumput di depan rumah warga terkait.

"Ada warga komplain tentang mereka, padahal di sini sudah ada petugas kebersihan.

Mereka tetap meminta dana seikhlasnya dengan bilang, 'berapa saja, seikhlasnya', tapi kalau enggak dikasih mereka enggak akan pergi," ujar Zulharman.

"Kalau mereka dikasih Rp 5.000-Rp 10.000, sampahnya diberantakkan lagi di depan rumah," sambungnya.

Mendapat informasi soal perilaku meresahkan dari para pelaku, Zulharman menghampiri dan menegur mereka.

Namun, mereka justru tidak terima ketika ditegur.

Kemudian, beberapa di antara mereka juga sempat kabur ketika diinterogasi oleh pengurus RT/RW setempat.

Hal itu pada akhirnya membuat Zulharman berinisiatif untuk menghubungi pihak kelurahan, Satpol PP, dan Babinsa.

Setelah itu, anggota polisi dari Polsek Metro Tanah Abang datang dan menjemput para pelaku.

"Alhamdulillah, proses berjalan dengan baik dari warga komplain ke saya itu," ucap Zulharman.

“Sebenarnya, yang buat warga kesal itu karena mereka sempat lari.

Yang satu lari ke depan (menuju jalan raya).

Yang satu ke belakang.

Mencar gitu,” timpal Ketua RT 08 Ali, Jumat.

Gedor-gedor rumah dan menyelonong masuk kos-kosan

Dalam menjalankan aksinya, para pelaku bertindak cukup lancang, yakni menggedor-gedor rumah warga dan menyelonong masuk ke kos-kosan yang tak ada penjaganya.

“Mereka main masuk saja dan gedor setiap pintu kamar,” celetuk Zulharman.

 Para pelaku, kata Zulharman menggedor pintu penghuni kos satu per satu untuk meminta uang dengan dalih telah membersihkan saluran air.

Saat melakukan hal tersebut, salah seorang dari komplotan itu akan mengajak ngobrol pemilik rumah, membahas hal-hal di sekitar.

Kemudian, yang lain akan menyelonong masuk ke dalam kos tersebut.

“Misal yang masuk ke rumah ada tiga orang, yang satu bakal mengalihkan perhatian.

Modus mereka sudah jago,” tutur Zulharman.

Adapun kesebelas pelaku telah diamankan di Polsek Metro Tanah Abang.

Mereka diminta membuat surat pernyataan tidak akan melakukan perbuatan itu lagi.

Selain itu, empat di antara mereka ditemukan positif menggunakan ganja.

“Satu anak di bawah umur, tiga orang dewasa.

Narkoba jenis ganja,” ujar Kasatreskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Kukuh Islami saat dihubungi, Jumat.

Mereka yang menggunakan narkoba adalah TA, BM, GR, dan FR.

“Tidak ada LP (laporan polisi).

Yang positif narkoba, kami asesmen dan kirim ke tempat rehab,” imbuh Kukuh. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ulah Pemeras Warga Berdalih Bersihkan Selokan: Menolak Dibayar Rp 5.000 hingga Gedor Rumah dan Menyelonong Masuk"

Baca juga: Wartawan Gadungan Peras ASN di Semarang yang Diduga Selingkuh karena Keluar dari Hotel

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved