Condro Kirono Minta Relawan Prabowo-Gibran Cari Suara dari Pendukung Jokowi di Jateng-DIY

TRIBUNJATENG.COM - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Komjend Pol (Purn) Condro Kirono meminta relawan bergerak mencari dukungan dari masyarakat pendukung Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kolaborasi Relawan Prabowo-Gibran Daerah Istimewa Yogyakarta di Hotel Grand Keisya Yogyakarta, Senin (1/2024).

Pada konsolidasi relawan yang dihadiri 250 orang yang mewakil pengurus 85 relawan jejaring nasional dan relawan lokal tersebut, Condro Kirono menarget Prabowo-Gibran menang satu putaran. 

"DIY sebagai salah satu Provinsi prioritas untuk kemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran satu putaran," ujar mantan Kabaharkam Polri sekaligus mantan Kapolda Jateng dan Kapoltabes Kota Yogyakarta tersebut.

Ia mengungkapkan, kemenangan Prabowo-Gibran satu putaran dalam Pilpres 2024 untuk memastikan keberlanjutan program pembangunan yang telah dilakukan Presiden Jokowi.

"Jateng-DIY ini basisnya Pak Jokowi di pilpres 2019, perolehan suara mencapai 79 persen di Jateng dan 69 persen di DIY. Sedangkan kepuasan pada pemerintahan Jokowi di Jateng dan DIY juga tertinggi, sampai Desember lalu masih 80 persen. Jadi ayo kita relawan semua berkolaborasi mencari suara dari masyarakat pendukung Jokowi," tegasnya.

Menurutnya, keberadaan relawan penting dalam memenangkan hati rakyat dengan pendekatan yang simpatik, santun dan ramah.

"Kita gunakan waktu yang tersisa ini untuk mencapai target kemenangan 50 persen suara di Jateng DIY," ujarnya.

Wakil Komandan Golf (Relawan) TKN Prabowo Gibran, Supriyanto, mengatakan para relawan akan membentuk 100 posko se-DIY untuk persiapan kampanye terbuka dan kampanye door to door, blusukan dan bergaul dengan komunitas anak muda, petani, buruh, umkm dan komunitas ibu-ibu sampai di pelosok desa.

"Relawan akan menjadi duta-duta dari Pak Prabowo dan Mas Gibran di tengah masyarakat, memberikan sosialisasi program prioritas seperti Makan Siang dan Susu Gratis untuk anak-anak sekolah," katanya.

Menurutnya, banyak yang meremehkan dengan program ini namun. Persoalannya, ukuran itu berdasar atas dirinya sendiri, tidak melihat kondisi sosial ekonomi di masyarakat yang tidak mampu memberikan gizi cukup bagi anak-anak.

"Mereka yang tidak mendukung program yang dibutuhkan rakyat berarti anti rakyat, peduli wong cilik hanya gimik," tandasnya.(*)