Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

140 Tahun Lalu Anak Krakatau Lahir, Pertumbuhannya Capai 4 Meter per Tahun

Gunung Anak Krakatau lahir ke permukaan laut pada 15 Januari 1929."Pada 20 Januari 1929, asap meniang keluar dari tumpukan material gunung api yang

|
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
GEO MAGZ: Stehn (1929)
Foto-foto Lawas Kelahiran Gunung Anak Krakatau 1929 Mulai Tumbuh dari Kedalaman Laut 180 Meter 

Berikut ini adalah foto kelahiran Gunung Anak Krakatau pada 20 Januari 1929. Saat itu tinggi pulau 1,5 meter dan diameter 4 meter:

 

Foto-foto Lawas Kelahiran Gunung Anak Krakatau 1929 Mulai Tumbuh dari Kedalaman Laut 180 Meter. Ia lahir setelah Gunung Krakatau meledak pada tahun 1883 yang menyebabkan tsunami setinggi 40 meter
Foto-foto Lawas Kelahiran Gunung Anak Krakatau 1929 Mulai Tumbuh dari Kedalaman Laut 180 Meter. Ia lahir setelah Gunung Krakatau meledak pada tahun 1883 yang menyebabkan tsunami setinggi 40 meter (GEO MAGZ: Stehn (1929))

          

Foto-foto Lawas Kelahiran Gunung Anak Krakatau 1929 Mulai Tumbuh dari Kedalaman Laut 180 Meter
Foto-foto Lawas Kelahiran Gunung Anak Krakatau 1929 Mulai Tumbuh dari Kedalaman Laut 180 Meter (GEO MAGZ: Stehn (1929))

                              

Pada tahun 1883, meletusnya gunung Krakatau menjadi sejarah dunia.

Saat itu, letusan dahsyat Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 km dan tsunami setinggi 40 meter dan menewaskan sekitar 36.000 orang.

Dilansir dari kompas.com, jauh sebelum peneliti asing menulis tentang meletusnya Gunung Krakatau (Krakatoa, Carcata) tanggal 26, 27, dan 28 Agustus 1883, seorang pribumi telah menuliskan kesaksiaan yang amat langka dan menarik, tiga bulan pascameletusnya Krakatau, melalui Syair Lampung Karam.

Peneliti dan ahli filologi dari Leiden University, Belanda, Suryadi mengatakan hal itu kepada Kompas di Padang, Sumatera Barat, dan melalui surat elektroniknya dari Belanda, Minggu (31/8).

"Kajian-kajian ilmiah dan bibiliografi mengenai Krakatau hampir-hampir luput mencantumkan satu-satunya sumber pribumi tertulis, yang mencatat kesaksian mengenai letusan Krakatau di tahun 1883 itu. Dua tahun penelitian, saya menemukan satu-satunya kesaksian pribumi dalam bentuk tertulis, " katanya.

Sebelum meletus tanggal 26, 27, dan 28 Agustus 1883, gunung Krakatau telah batuk-batuk sejak 20 Mei 1883.

Letusan dahsyat Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 km dan tsunami setinggi 40 meter dan menewaskan sekitar 36.000 orang.

Sebelum meletus tahun 1883, Gunung Krakatau telah pernah meletus sekitar tahun 1680/1. Letusan itu memunculkan tiga pulau yang saling berdekatan; Pulau Sertung, Pulau Rakata Kecil, dan Pulau Rakata.

Suryadi menjelaskan, selama ini yang menjadi bacaan tentang letusan Gunung Krakatau adalah laporan penelitian lengkap GJ Symons dkk, The Eruption of Krakatoa and Subsequent Phenomena: Report of the Krakatoa Committee of the Royal Society (London, 1883). 


Apakah bisa meletus lagi?

Dalam majalah Geo Magz milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) edisi 29 September 2011 disebutkan, pertumbuhan Gunung Anak Krakatau terbilang cepat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved