Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

"Kami Nyurinya tidak Spontan", Pengakuan Komplotan Maling Motor Asal Mranggen Demak

Polrestabes Semarang menangkap komplotan maling motor asal  Demak. Komplotan ini dipimpin oleh Muhammad Ismed Rifai (20). 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Capt foto / dok Polrestabes Semarang.
Rifai (duduk paling kiri) pimpinan komplotan maling motor asal  Demak yang telah  mencuri enam motor di lokasi berbeda saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Senin (15/1/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -Polrestabes Semarang menangkap komplotan maling motor asal  Demak. 

Komplotan ini dipimpin oleh Muhammad Ismed Rifai (20). 

Ia dibantu dua tersangka lainnya masing-masing Fanca Yulianto Harcahyoko (19) dan Muhammad Ali Sabilal (22).

Ketiganya merupakan warga warga Batursari, Mranggen, Demak.

Kelompok ini setiap kali beraksi mengincar motor yang tak dikunci yang diparkir di teras rumah. 

Namun, ketika motor dikunci dan situasi sekitar sepi barulah mereka mengeluarkan kunci T.

"Kami nyuri sebanyak enam kali 4 kali mengambil motor tanpa kunci dan 2 kali motor pakai kunci T," ujar tersangka Muhammad Ismed Rifai saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Senin (15/1/2024).

Enam lokasi yang menjadi sasaran komplotan ini mencakup  wilayah Kedungmundu,  Genuk,  Tembalang,  Bangetayu, Gunungpati, dan satu lokasi di Karangjati, kabupaten Semarang.

"Kami mondar-mandir dulu di rumah sasaran. Nyurinya tidak spontan," katanya.

Rifai mengaku, sewaktu mencuri motor tak dikunci setang maka akan mendorongnya mengunakan kaki atau distep sampai ke kabupaten Jepara.

Di Kabupaten tersebut, sudah ada penadah yang menjadi langganannya. 

Penadah ini masih diburu polisi lantaran Rifai berdalih hanya mengenal namanya saja tidak mengenal secara detail.

Kemudian setiap kali mendorong motor, ia bersama temannya melakukan secara bergantian selama dua jam perjalanan.

"Habis nyuri langsung bawa ke Jepara. Dorongnya saat malam-malam," ungkap mantan penjual sate ini.

Mereka menjual motornya ke penadah dengan harga bervariasi dari Rp1,8 juta hingga Rp2,5 juta. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved