Carok Berdarah di Madura
Carok di Bangkalan Ternyata 10 Orang vs Hasan - Werdi, 4 Tewas - 6 Selamat, Polda Jatim Turun Tangan
Aksi carok di Bangkalan Madura yang melibatkan kakak beradik Hasan Busri - Werdi ternyata melawan 10 orang.
Ia pun kemudian pulang ke rumah untuk mengambil celurit.
Saat itu ia pun bertemu dengan adiknya, Moh Wardi.
Hasan pun menceritakan apa yang ia alami.
Tanpa pikir panjang, Moh Wardi pun langsung tancap gas membonceng sang kakak ke TKP.
Di sana kakak beradik itu kemudian duel melawan empat orang.
Dalam duel itu, keempat lawan Hasan dan Moh Wardi pun tumbang.
Tiga pelaku tewas di tempat, sementara satu lainnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Puskesmas Tanjung Buni.
Lawan duel mereka, yakni Mat Tanjar diketahui merupakan guru silat.
Namun rupanya Hasan Busri menerima tantangan korban lantaran dirinya juga pernah berlatih silat.
Tersangka mengaku berlatih silat saat merantau di Kalimantan.
Hal itulah yang membuatnya tak gentar dengan ajakan duel dari korban.
Bahkan saat itu ia hanya berdua dengan adiknya.
Sementara lawannya empat orang.
Dalam tragedi itu, Hasan Busri dan adiknya, Moh Wardi bahkan tak mengalami luka sedikitpun.
Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya menuturkan, cekcok itu berawal dari teguran korban kepada pelaku saat mengendari motor.
Korban tak terima lantaran laju motor yang dikendarai pelaku terlalu kencang dan sorot lampun mengenai matanya.
"Pelaku ditantang korban, ternyata diladeni dan pulang ambil dua buah celurit," katanya.
Di tengah perjalanan, ia pun bertemu dengan adiknya dan mengajak untuk ke TKP.
Bahkan pelaku juga sempat meminta izin pada orangtuanya.
"Orangtua melarang, tidak usah pergi. Tapi pelaku tetap memaksa untuk kembali ke TKP," tandasnya.
Hanya Dipicu Lampu Sorot
Lampu sorot motor jadi pemicu tragedi carok hingga menewaskan 4 orang di Desa Banyuanyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Jawa Timur pada Jumat (12/1/2024) pada pukul 18.30 WIB.
Empat korban adalah MT, MR, dan NJ Asal Desa Larangan, serta H asal Desa Banyuanyar.
Disebutkan bahwa MT dan MR adalah kakak beradik. Dari kasus tersebut, polisi mengamankan dua pelaku yakni HB (40) dan adiknya, MH (35)
Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya menjelaskan tragedi yang menewaskan empat orang tersebut berawal saat HB, pria asal Desa Bumianyar yang keluar rumah dan hendak menuju ke lokasi tahlilan.
Sebelum berangkat, HB masih duduk di depan sebuah pos ronda.
Saat itu, datang MT dan MR dengan mengendarai sepeda motor secara berboncengan. Sepeda motor keduanya melaju kencang sehingga ditegur oleh HB.
Karena ditegur, MR menghentikan sepeda motornya. MT kemudian menghampiri HB disertai dengan bentakan karena tidak terima ditegur.
"Adu mulut ketiga orang itu terjadi. Kemudian berlanjut ke adu pukul. MR memegang tubuh HB agar tidak bergerak. Sedangkan MT memukuli HB," ujar Febri kepada sejumlah wartawan, Sabtu (13/1/2023).
“Cekcok awalnya karena lampu sorot motor mengenai mata terus ditegur karena juga laju motor terlalu kencang saat melintas. Untuk kedua pelaku saat ini sudah kami amankan di polres,” tambah dia.
Sempat Terjadi Cekcok
Penyebab aksi carok atau perkelahian menggunakan celurit, terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, pada Jumat (12/1/2024) malam.
Aksi Carok itu dikeatahui menewaskan empat orang, dua di antaranya adalah kakak-adik.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, empat orang yang tewas dalam kejadian ini berinisial MTD, MTJ, NJ, dan HFD.
MTD dan MTJ merupakan kakak-adik.
Tiga orang yang berasal dari Desa Larangan Timur, Kecamatan Tanjung Bumi, adalah MT, MR, NJ. Sedangkan, HFD merupakan warga Desa Bumi Anyar.
Usai insiden itu, keempat jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamrabu, Bangkalan, untuk diotopsi.

Warga yang terlibat carok di Bangkalan sempat adu mulut Sebelum aksi carok terjadi, sempat terjadi adu mulut antara HB bersama MT dan MR.
Adu mulut itu berawal saat HB hendak berangkat tahlilan ke rumah tetangganya.
Ketika HB duduk di pos ronda, MT dan MR melintas naik sepeda motor secara berboncengan.
Diduga, sepeda motor itu dipacu kencang, sehingga HB menegurnya.
Lantaran ditegur, MTJ menghampiri HB disertai bentakan karena tidak terima ditegur. Ketiga orang itu lantas terlibat adu mulut.
"Kemudian berlanjut ke adu pukul. MR memegang tubuh HB agar tidak bergerak. Sedangkan MT memukuli HB," ujarnya, Sabtu (13/1/2024).
Karena kalah adu pukul, HB kemudian pulang. Namun, ia meminta MT dan MR agar tetap berada di lokasi karena dirinya akan kembali lagi.
Sewaktu perjalanan pulang, HB berpapasan dengan adiknya, MN.
Usai menceritakan perkelahian itu, kakak-beradik tersebut pulang ke rumah untuk mengambil celurit.
Sementara itu, di lokasi kejadian, MT dan MR mendapat dua tambahan orang, yaitu NJ dan HFD.
Setelahnya, perkelahian pun terjadi, HB dan MN berkelahi dengan MT, MR, NJ, dan HFD.
Buntut perkelahian itu, MT, MR, NJ, dan HFD mengalami luka senjata tajam.
Saat ini, HB dan MN sudah ditangkap polisi.
Febri menuturkan, selepas aksi carok itu, polisi berjaga-jaga untuk mencegah kejadian serupa.
"Sejak kejadian hingga malam ini personel kami masih berjaga-jaga mengantisipasi kemungkinan adanya carok susulan," ucapnya, dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan, kondisi Desa Bumi Anyar dan Larangan Timur kondusif.
Ia meminta agar kedua kubu tak melakukan aksi balas dendam.
Sosok 4 Korban
Melansir dari Surya.co.id, berdasarkan informasi yang dihimpun empat korban tewas itu adalah MTD asal Desa Larangan, MTJ asal Desa Larangan, NJR asal Desa Larangan, dan HFD asal Desa Banyuanyar.
Disebutkan bahwa MTD dan MTJ adalah kakak beradik.
Meski demikian, hingga berita diunggah, polisi belum mengungkap identitas resmi dari empat korban tersebut.
KBO Sat Reskrim Polres Bangkalan, Iptu Sugeng Hariana ketika ditemui di Kamar Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan hanya mengungkapkan bahwa empat korban berdomisili dalam satu kecamatan.
“Informasi yang bertikai sama-sama warga (Kecamatan) Tanjung Bumi, Desa Bumianyar dan Desa Larangan. Nama-nama korban masih belum kami ketahui, masih dalam penyelidikan,” singkat Sugeng.
Seperti diketahui, aksi carok ini diketahui dari video yang beredar di grup media sosoal WhatsApp (WA) pada Jumat (12/1/2024) mulai pukul 19.45 WIB.
Tidak hanya video, informasi melalui chat (WA) secara berantai juga ramai beredar dengan tulisan, ‘Info carak tanjung bumi mati 4’ pada pukul 19.33 WIB.
Dikonfirmasi terkait informasi tersebut, Kapolsek Tanjung Bumi, AKP Fery Riswantoro membenarkan peristiwa tersebut.
Ia mendapat laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi perkelahian bersenjata tajam sekitar pukul 19.00 WIB.
“Ia benar, masih upaya ungkap, sebentar. TKP Bumianyar, Tanjung Bumi. Dugaan awal masih belum, ini meninggal semua,” ungkap Fery melalui sambungan seluler kepada Tribun Madura.
Berdasarkan tayangan sejumlah video, lokasi carok tampak terjadi di sebuah pekarangan rumah yang tidak jauh dari pinggir jalan raya.
Terdengar suara pria pada video berdurasi 20 detik sambil merekam satu per satu tubuh diduga korban carok, ‘Sittong (satu), duwek (dua), tellok (tiga), iyeh empat se mateh (iya empat yang mati)’,
“Saya masih upaya cari saksi, juga cari ambulan dari Banyuates (Sampang) karena (ambulan) di Tanjung Bumi kosong, ini juga minya tolong ke kepala desa. Semoga dapat pelakunya,” pungkas Fery.
Sementara itu, pantauan dari RSUD Syamrabu Bangkalan, suasana hening terasa begitu iring-iringan empat mobil ambulan berisikan satu per satu korban carok di Desa Bumianyar, Kecamatan Tanjung Bumi memasuki halaman Kamar Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan, Sabtu (13/1/2024) sekitar pukul 00.17 WIB.
Empat unit mobil ambulan itu melaju perlahan dengan kawalan satu unit mobil operasional Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) dipimpin Kasat Samapta Polres Bangkalan, AKP Buntoro.
Secara bergantian, mobil ambulan menurunkan satu per satu jenazah.
“Kami sebatas mengawal 4 jenazah dari Puskesmas Tanjung Bumi, satu jenazah satu mobil ambulan. Untuk perkaranya ditangani teman-teman satreskrim,” singkat Buntoro di hadapan awak jurnalis di Kamar Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan.
Polda Jatim Turun Tangan
Tragedi carok yang menewaskan 4 orang di Desa Banyuanyar tidak hanya menjadi atensi pihak Satreskrim Polres Bangkalan. Pihak Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Jatim pun turun tangan.
Kepastian back up dari Polda Jatim disampaikan Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo yang hingga Sabtu (13/1/2024) dini hari masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan serangkaian penyelidikan di lokasi kejadian.
“Saat ini saya sedang bersama Kasubdit Jatanras Polda Jatim, AKBP Jumhur Arbaridi, kami bergabung di sini untuk melakukan serangkaian penyelidikan,” ungkap Heru ketika dihubungi Tribun Madura.
Heru memastikan dalam peristiwa ini ada empat korban tewas dan tidak ada korban luka.
"Kami sudah melakukan olah TKP, dugaan pelaku juga masih belum bisa kami simpulkan,” tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.