Idap Tumor Usus, Mpok Atiek Mimpi Tanggal Meninggal Dunia: Disuruh Tobat dan Banyak Dzikir

TRIBUNJATENG.COM- Mpok Atiek tiba-tiba mimpi yang menyebutkan tanggal meninggal dunia.

Mpok Atiek kini sedang berjuang melawan sakit tumor usus.

Namun, bulan Desember 2023 tiba-tiba Mpok Atiek mimpi ditemui adiknya.

Ia mengaku selama ini dirinya tidak pernah memimpikan almarhum adiknya.

Dikatakan Mpok Atiek, tiba-tiba dirinya didatangi adiknya di mimpi pada bulan Desember 2023.

"Seumur-umur belum pernah emak mimpiin dia."

"Tiba-tiba bulan Desember itu emak dimimpiin sama dia," katanya.

Mpok Atiek mengatakan adiknya merupakan seorang Kyai.

"Kan emak mimpi nih dimpiin sama adik, adik emak itu dia Kyai," ujar Mpok Atiek, dikutip dari YouTube Melaney Ricardo.

Dalam mimpinya, Mpok Atik diminta oleh adiknya untuk tobat.

Ia pun juga diminta untuk rajin ibadah dan memperbanyak dzikir.

Dijelaskan Mpok Atiek, bahwa adiknya mengatakan dirinya bakal segera dipanggil Tuhan.

"Dalam mimpi dia bilang 'Ce harus tobat, banyakin dzikir, ibadah karena mau dipanggil Tuhan," paparnya.

Bahkan waktu dirinya bakal dipanggil oleh Tuhan juga disebutkan di tanggal 10 Juli 2024.

"Tanggal 10 bulan tujuh tahun 2024," ujarnya.

Mpok Atiek mengidap penyakit tumor yang masih jinak di ususnya.

Sementara tumor itu sudah diminta dokter untuk segera diangkat.

"Jadi emak kepikirannya gini, kata dokter ini mumpung masih jinak, sebaiknya diangkat."

"Nanti kalau sudah ganas harus dikemo dulu beberapa kali baru diangkat," terangnya.

Awal terkena Tumor Usus

Komedian Mpok Atiek menangis tersedu ketika didiagnosa menderita tumor di ususnya.

Semua berawal saat Mpok Atiek merasakan sakit hebat di bagian perutnya.

Mpok Atiek mengatakan jika ia sering mengalami kesulitan BAB setiap harinya.

Hal itu disampaikan Mpok Atiek lewat acara “FYP” yang tayang di YouTube Trans 7 hari ini, Jumat (22/12/2023).

"Waktu itu kan bulan Juni, perutnya nggak enak setiap hari terus BAB nya maaf, nggak lancar, bisa tiga hari, empat hari."

"Terus kalau BAB itu selalu, maaf dicolok dari belakang gitu," ujar Mpok Atiek.

Air mata Mpok Atiek pecah saat menceritakan pergi ke dokter dan baru mengetahui jika diriya divonis terdapat tumor di ususnya.

Adapun tumor tersebut berukuran sebesar bakso dan harus melakukan penanganan dengan diendoskopi dan kolonoskopi.

"Akhirnya periksa ke dokter internis, singkat cerita dokter internis dirujuk ke gastro, harus diendoskopi sama kolonoskopi. Singkat cerita banyak banget polipnya, udah diambil semuanya, ada satu yang besar seperti bakso, udah berakar," sambung Mpok Atiek.

Namun, Mpok Atiek merasa lega lantaran tumor yang diidapnya masih tergolong jinak.

 Dokter pun berpesan agar tumor Mpok Atiek diangkat agar tak semakin ganas.

"Katanya jinak menjelang ganas, jadi sebelum ganas harus diangkat lewat perut," bebernya.

Sayangnya, saran dari dokter tersebut belum dilakukan oleh Mpok Atiek.

Pelawak yang dikenal karena latah ini mengaku masih belum bersedia operasi.

Hal ini dikarenakan ia menyimpan trauma ketakutan lantaran dulu sang ibunya meninggal dunia usai menjalani operasi kanker usus.

"Tapi takut karena mama meninggalnya habis dioperasi dari perut, terus mama meninggal gitu, kanker usus, jadi takut. Jadi sekarang berobatnya ke sinshe (alternatif)," ujar Mpok Atiek sambil menangis.

Diketahui, Sinshe adalah sebutan untuk orang yang menguasai keterampilan dalam pengobatan tradisional China.

Kini, kondisi Mpok Atiek dikabarkan sudah membaik dan jarang merasakan sakit setiap hari.

"Alhamdulillah udah gak sakit perutnya, BAB-nya lancar, kalau ingat itu serem, kalau dioperasi terus harus BABnya diisi kantong dikeluari dari perut, 6 bulan kemudian disambung lagi kayak normal," katanya.

"Abis dioperasi mama gak pulang lagi, jadi takut," tandas Mpok Atiek yang menangis pecah.

Sementara itu, Mpok Atiek saat ini masih aktif bekerja di dunia hiburan.

Kesibukan Mpok Atiek saat ini, di antaranya menjadi bintang tamu di berbagai acara talkshow, dan stripping jika ada tawaran.

Mpok Atiek mengungkapkan hasrat bekerjanya belum luntur, meski usia sudah tak muda lagi.

Ia merasa harus bekerja demi menghidupi diri sendiri karena tidak ada orang yang menafkahinya. (*)