Mata Lokal Memilih
Gus Ipul Akui PBNU Beri Arahan soal Pilpres: Boleh Dong. . .
Ia menyebut, NU tidak bisa hanya menjadi seperti event organizer yang memberikan panggung kepada orang lain, lalu hanya menjadi penonton
TRIBUNJATENG.COM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menepis kabar Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar memerintahkan pengurus wilayah memenangkan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Miftachul santer dikabarkan memberi arahan tersebut pada pertemuan PBNU dengan ketua pengurus wilayah dan cabang, baik syuriyah maupun tanfiziah se-Jawa Timur pada 7 Januari lalu, di Surabaya.
"Ada pertemuan? Betul ada pertemuan. Apakah rais aam meminta agar semua sa'mina wa atho'na, tidak betul," kata Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, kepada Kompas.com, Jumat (19/1).
"Tidak ada pernyataan 'sekali ini saja harus nurut rais aam. Kita dengarkan apa yang disampaikan rais aam'. Tidak ada rais aam (meminta-Red) 'kamu harus sa'mina wa atho'na sama saya', tidak ada. Kami (PBNU-Red) yang ngomong 'kita sa'mina wa atho'na'," sambungnya.
Gus Ipul menuturkan, hal itu dibuktikan bahwa dalam lingkup kepengurusan PBNU, terdapat pengurus yang mendukung capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, contohnya Yenny Wahid.
Ia juga mengungkit soal kasus pembekuan Pengurus Wilayah NU (PWNU) Riau yang belakangan mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Menurut dia, setiap kiai dan pengurus PBNU boleh-boleh saja memilih calon sesuai dengan kehendaknya.
"Jadi kalau ngomong sa'mina wa atho'na, memaksa menggerakkan, itu tidak betul," ujarnya.
"Rais aam hanya memberikan arahan yang harus dipahami oleh cabang dan wilayah. Kalau ada (pengurus-Red) cabang yang salah paham, berarti memang cabang/wilayahnya sudah punya kepentingan, tidak bisa objektif lagi," tambahnya.
Meski demikian, Gus Ipul membenarkan bahwa pertemuan dengan para pengurus di Surabaya membahas soal arahan terkait dengan pilpres 2024, tetapi tak secara eksplisit mengarahkan dukungan kepada paslon tertentu.
Ia menyebut, NU tidak bisa hanya menjadi seperti event organizer yang memberikan panggung kepada orang lain, lalu hanya menjadi penonton.
"Kami tidak mau warga NU habis mendukung terus dikecewakan. Kan boleh dong ngasih arahan? Lebih baik kami bikin kamar sendiri-sendiri, lalu kerja sama, daripada kami satu rumah habis itu berantem terus," bebernya.
"Boleh dong kami melindungi warga kami supaya tidak salah pilih (menurut pimpinan NU saat ini-Red), supaya kami enggak kecewa. Membawa maslahat, ya mudah-mudahan alhamdulilah. Kami santai-santai aja, mau (pilih calon nomor urut-Red) 1, 2, atau 3, tapi NU (sikapnya-Red) ini. Kalau setuju ikuti, tidak setuju tinggal," lanjutnya.
Mengenai 'sikap ini yang dimaksud, Gus Ipul menyatakan, NU bersikap bahwa pertama, calon tersebut harus memastikan Indonesia bersatu dan tidak mengganggu kerukunan.
"(Bahwa kemudian ditafsirkan-Red) ini berarti tidak nomor 1, ya silakan ditafsirkan sendiri. Oh ini berarti ke nomor 3, ya sudah serahkan saja. Oh ternyata tidak 1, tidak 3, ya silakan saja. Tapi kan kriterianya sudah ditentukan," jelasnya.
Bawaslu Kabupaten Tegal Catat Sejumlah Peristiwa Selama Proses Pilkada 2024Â |
![]() |
---|
3 Siswa TK di Rembang Dikeluarkan dari Sekolah Karena Orangtua Beda Pilihan Bupati Dengan Yayasan |
![]() |
---|
Respati-Astrid di Bawah Paslon Nomor Urut 1 Hasil Survei Litbang Kompas, Jokowi: Nggak Papa |
![]() |
---|
KPU Kabupaten Tegal Gelar Lomba Selfie Pilkada di TPS, Hadiah Total Jutaan Rupiah, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Pejabat Daerah, TNI, Polri Tidak Netral Terancam Pidana, DPC PDIP Banyumas: Rekam Simpan Viralkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.