Siska Bohong Soal Sekte Pengabdi Setan di Malang, Ternyata Perkumpulan Guru Bimbel
Saat itu Siska bergabung sebagai tim pengajar bimbingan belajar yang ada di sana.Awal mengajar di sana, Siska sudah merasakan..sekte pengabdi setan
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Siska Bohong Soal Sekte Pengabdi Setan di Malang, Ternyata Perkumpulan Guru Bimbel
TRIBUNJATENG.COM- Siska narasumber podcast YouTube Lonceng Mystery mendadak viral lantaran bercerita bahwa ia terjebak ikut di dalam sebuah sekte pengabdi setan.
Perkataan Siska pun viral hingga terungkap jika ia berbohong.
Ia pun meminta maaf kepada warga Kota Malang, Jumat (19/1/2024).
Dilansir dari Tribunjatim.com, pengalaman pribadi yang dimaksud oleh Siska adalah menghadiri sebuah seminar atas ajakan teman di yayasan bimbingan belajar.
Setelah hadir di seminar tersebut, dirinya mengasumsikan bahwa kegiatan seminar itu adalah pertemuan sekte pengabdi setan.
"Saya mohon maaf, dengan adanya video tersebut. Karena membuat kegaduhan di Kota Malang dan warga," ujarnya dalam video tersebut.
"Saya mengkonfirmasi dan mengklarifikasi pengalaman pribadi saya. Yang menurut saya itu adalah asumsi pribadi," tambahnya.
Dirinya juga kembali meminta maaf kepada warga Kota Malang, atas kegaduhan yang terjadi akibat adanya video podcast sekte pengabdi setan tersebut.
"Saya juga minta maaf kepada masyarakat yang sudah riweh tentang konten saya tersebut. Saya mohon maaf sebelumnya, dan saya meluruskan untuk konten tersebut," ujarnya.
"Bahwa misal ada kejadian lagi di kemudian hari, masyarakat bisa waspada dan segera lapor kepada pihak yang berwajib," terangnya.
Dalam keterangan caption di video yang diunggah YouTube Lonceng Mystery, S mengalami peristiwa itu di tahun 2014.
Saat itu Siska bergabung sebagai tim pengajar di salah satu yayasan bimbingan belajar yang ada di sana.
Awal mengajar di sana, Siska sudah merasakan ada yang tidak wajar dengan yayasan tersebut, sampai pada akhirnya S diundang untuk datang ke salah satu acara yang di adakan kepala yayasan.
Undangan tersebut merujuk ke salah satu hotel besar yang ada di Malang.
Betapa terkejutnya ia saat datang kesana, ia melihat pemandangan yang sangat amat mengerikan di acara tersebut.
Ada beberapa logo-logo dan patung satanisme yang terlihat di aula hotel dan ada sekitar 100 orang lebih yang datang kesana mengenakan pakaian jas hitam rapih, melakukan kegiatan yang sangat membuat S takut pada saat itu.
Kejadian tak kalah mengerikan terjadi disaat ia berusaha keluar dari lingkaran setan tersebut dan hampir membuat dirinya kehilangan nyawa.
Banyak tragedi yang terjadi sampai ia harus kehilangan salah satu temannya karena lingkaran setan itu.
Dalam pengakuannya di dalam video, S awalnya ditawari oleh teman inisial S untuk menjadi tutor di salah satu yayasan pembelajaran atau bimbingan belajar.
Awalnya S mengaku mengajar seperti biasa selayaknya tutor bimbel.
Mengajar 1-2 bulan itu tidak terjadi apa-apa.
Namun Ia mulai mengalami keanehan karena tidak pernah bertemu dengan ketua yayasan bimbel tersebut.
S pun mengaku semakin curiga lantaran bayaran menjadi tutor dinilainya lebih besar dibanding bimbel lainnya.
Jika biasanya bayaran bimbel kala itu Rp 30 ribu perjam, namu ia mengklaim mendapatkan uang Rp 500-600 ribu per minggu.
Setelah 4 bulan menjadi tutor, S diundang untuk datang ke seminar pada jam 23.00 WIB, di salah satu hotel Kota Malang.
Tak sendiri, S mengatakan jika dari bimbel tersebut yang diundang ada 4 orang.
Yakni S, inisial S (yang mengajak menjadi tutor), inisial A dan inisial T.
"Kita datang ke hotelnya udah ngrasa ini kayaknya bukan seminar deh. Seminar gak kayak gini. Waktu di gerbang sampai pintu masuk, itu lilin sudah berjajar,"
"Kita masuk di salah satu aula yang didekorasi gelap. Aku langsung mikir ini sekte-sekte pemujaan. Meja disusun rapi. Yang datang pakai jas hitam semua," ungkapnya di dalam video.
S pun mengatakan jika ketua yayasan bimbelnya itu perempuan, dan sudah berada di aula tersebut, dengan mengenakan jas hitam.
Dia pun merasa aneh karena di dalam ruangan seminar tidak ada yang mengobrol, hening dan sepi.
Saat berada di aula, S menyebut jika ada seorang pria memakai topeng berwarna hitam naik ke atas panggung.
S pun memberanikan bertanya kepada ketua yayasan bimbelnya, namun hanya direspon dengan menoleh, dan tanpa bercerita apapun.
"Semakin takutlah aku. Mulai jam 11 juga. Lalu pria yang naik panggung berbicara soal jaringan jika yang di kabupaten berkumpul di sini, yang di kota berkumpul di titik sebelah ini. Aku nggak paham apa yang dibicarakan. Akhirnya kami berempat bilang untuk meminta pulang," ungkapnya
Saat pamit, ketua yayasan bimbel tersebut hanya mengangguk dan tidak mengeluarkan sepatah katapun kepada S.
Akhirnya, mereka berempat lari dan sekitar 100 orang yang berada di aula itu pun melihat ke arah S.
Setelah pulang dari seminar itu, S mengaku mendapatkan beragam kejadian aneh.
Pertama, teman S yang menginap di rumah dihantui pocong.
Kedua, ibu S melihat S di kamar padahal sedang keluar.
"Ketiga, di pagi hari aku nganterin ibu ke pasar. Pulangnya saat nyetir sepeda, ada yang mendorong aku dari belakang. Aku jatuh, ibuku terpental ke kanan. Aku jatuh telungkup ke aspal. Di belakangku sudah ada bus. Bus ngerem mendadak. Posisi kepala dan ban bus hanya sejengkal. Aku pingsan. Helmku pecah jadi dua dan motor hancur," akunya.
Tak terima dengan beragam keanehan, S pun datang berkunjung ke rumah ketua yayasan bimbelnya.
"Karena pintu tidak ditutup, aku masuk ke sana, ternyata ada 4 kertas berisi biodata kita berempat. Tertulis nama, tanggal lahir, jam kelahiran, weton,"
"Aku baca punyaku, gimana sih proses aku dijadikan tumbal. Proses kematianku itu tertulis pertama aku sakit, kedua aku kecelakaan, kepalaku kayak apapun ditulis sama dia. Ketiga kalau gagal aku bunuh diri," ungkapnya.
Membaca kertas itu, S pun merasa emosi dengan ketua yayasan bimbelnya itu. S marah karena merasa tak saling kenal, namun hendak dijadikan tumbal.
"Ada pak W (tetangga ketua yayasan) yang melerai. Akhirnya dibawa ke kelurahan, diadili dan si ibuk ini tadi disuruh keluar dari kampung itu," kata S.
Di akhir cerita S menyebut bahwa si ibu ketua yayasan ini dikabarkan telah meninggal dunia
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan bahwa Siska didampingi suaminya, Anton Setiawan telah datang ke Polresta Malang Kota pada Jumat (19/1/2024) siang. Untuk memenuhi panggilan pemeriksaan terkait pengakuan terjebak dalam sekte pengabdi setan di akun podcast YouTube Lonceng Mystery.
"Dalam proses klarifikasi, saudara S (Siska) mengakui memang pernah mengikuti sebuah seminar, seperti yang diceritakan dalam podcast. Tetapi, kemudian diasumsikan sebagai kegiatan sekte pengabdi setan," jelasnya.
Diketahui, asumsi adanya sekte pengabdi setan dalam seminar tersebut, berawal saat Siska menceritakan pengalamannya itu ke temannya yang berinisial S.
"Jadi setelah ikut seminar, saudara S (Siska) ini cerita ke temannya yang berinisial S. Kemudian mengasumsikan, bahwa kegiatan seminar itu adalah pertemuan sekte pengabdi setan. Dan hal itulah yang menjadikan saudara S semakin yakin," pungkasnya.
(*)
Tanam Ganja di Kandang Ayam, Pria Ini Tak Berkutik saat Digerebek Polisi |
![]() |
---|
Nasib Mbah Nortaji Tidur di Jalan Setelah Diusir Anak, Saksi Lihat Pernah Dianiaya |
![]() |
---|
Beat sampai Tak Berbentuk Setelah Adu Banteng dengan Agya, 2 Pengendara Dilarikan ke RS |
![]() |
---|
Institut Teknologi dan Bisnis Semarang Kukuhkan Prof Y Sutomo Sebagai Rektor |
![]() |
---|
Kondisi Nenek Fatimah Setelah Dititipkan Anak Kandungnya ke Griya Lansia, Lebih Bahagia? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.