Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Polres Kudus Ungkap Bisnis Prostitusi Bermodus Sewa Kamar Kos Perjam Rp 20 Ribu

Polres Kudus menemukan prostitusi terselebung berkedok indekos yang disewakan per ham di Kabupaten Kudus.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
dok Polsek Kota Kudus
Kepolisian Polsek Kota Melakukan Razia Persewaan Kos-kosan yang disewakan kembali dengan durasi perjam untuk memfasilitasi perbuatan asusila. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Polres Kudus menemukan prostitusi terselebung berkedok indekos yang disewakan per ham di Kabupaten Kudus.

Hal itu tentunya ini membuat resah masyarakat sekitar.

Prostitusi terselubung ini menjadi lahan basah para oknum-oknum yang nekat memperkaya diri dengan uang haram.

Modus dari prostitusi ini, dengan menyewa kamar indekos yang hitungan bulanan ataupun tahunan kemudian disewakan kembali menjadi tarif per jam.

Baca juga: Praktik Muncikari Oma di Bekasi Terbongkar Setelah Remaja yang Dijebak Prostitusi Online Kabur

Kamar kos perjam itu, kemudian disewa dan digunakan pasangan tak terikat pernikahan untuk memadu kasih.

Adanya kejadian ini juga tidak sekali dua kali telah dibongkar oleh pihak kepolisian.

Kapolsek Kudus Kota, Iptu Subkhan mengatakan, penyewaan kosan per jam itu ternyata sudah berlangsung cukup lama. 

Penyewa kos mempromosikan sewa kos per jam dengan terang-terangan melalui media sosial Facebook.

Kamar kos itu, disewa oleh pengekos terlebih dahulu yang menyewa untuk bulanan.

Para pengekos 'nakal' itu mencari keuntungan tambahan tanpa sepengetahuan pemilik indekos.

"Sudah cukup lama, ini memang sudah diupload. Dengan beraninya mengupload kos-kosan yang bukan milikinya, promosinya lewat medsos," kata Iptu Subkhan, Selasa (23/1/2024).

Setelah melakukan pendalaman, pihaknya pun mendatangi lokasi kos-kosan tersebut. Hasilnya, mereka menemukan para penyewa kos yang bukan pasangan suami istri.

Bisnis penyewaan kosan per jam ternyata cukup menggiurkan.

Kapolsek mengatakan, biasanya kamar itu disewakan dengan tarif Rp 20.000 per jam.

Iptu Subkhan mengungkapkan, dalam penggrebekan tempat kos tersebut, pihaknya mendapati lima pasangan bukan suami istri yang berada di lima kamar kos.

Kelima pasangan itu adalah SDC (21), TM (18), FA (19), NS (18), KS (26), NAS (18), MNA (24), RS (22), EDP (19), dan IA (21).

Mereka berusia sekitar 18 tahun sampai 26 tahun.

"Di lokasi kami temukan adanya lima pasangan laki-laki dan perempuan berumur rata-rata paling rendah 18 tahun sampai 26 tahun, seluruhnya tidak terikat perkawinan," jelasnya.

Adanya fenomena sewa kos per jam ini, lanjut Kapolsek dapat menumbuhkan kekhawatiran akan kegiatan prostitusi.

Kosan yang sejatinya menjadi tempat bagi para pekerja kini mulai beralih fungsi.

"Menjamurnya prostitusi yang terselubung berkedo sewa kos, itu yang perlu kita dalami. Apakah sudah menjamur seperti ini karena aduan dari masyarakat banyak pasangan bukan suami istri yang ke sana, setelah tadi dibuktikan ke lokasi memang ya seperti itu keadaannya," ucapnya.

Kapolsek Kota menjelaskan, bahwa kebanyakan dari praktik menyewakan kos jam-jaman yang sudah disewa bulanan untuk kegiatan asusila itu, diluar kendali dari sang pemilik kos.

"Jadi seolah-olah si pengelola ini lepas (tangan) sudah tanggungjawab yang penyewa, yang sewa ini dengan pintarnya menyewakan lagi ke mereka yang membutuhkan. Ini yang perlu nanti kita panggil pemilik kos-kosan," sambungnya.

Selain merazia kamar kos-kosan, pihaknya juga menemukan alat kontrasepsi bekas pakai di dua kamar kos itu.

"Ada dua alat kotrasepsi. Setelah kami lakukan introgasi, ada dua pasangan itu mengaku sudah melakukan hubungan layaknya suami istri," kata Iptu Subkhan.

Kelima pasangan itu lalu dibawa ke Mapolsek Kota.

Baca juga: Prostitusi Online Lewat Aplikasi MiChat Terungkap di Balik Motif Pembunuhan di Makassar

Polisi masih melakukan pemeriksaan kepada kelima pasangan dan penjaga kos-kosan tersebut.

Termasuk memanggil keluarga lima pasangan yang berduaan di kamar kosan.

"Untuk pasangan bisa kena pasal 281 ayat 1 KHUPidana, kami lakukan pemeriksaan terlebih dahulu, selain itu akan kami hubungi keluarga masing-masing agar tahu untuk memberi efek jera kepada pelaku," pungkasnya. (Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved