Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bayu Krisnamurti Bantah Pemasangan Stiker Prabowo-Gibran di Beras Bulog

Kontroversi muncul seiring beredarnya foto beras Bulog dengan stiker calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran.

istimewa
Beredar foto beras Bulog yang ditempel stiker Prabowo-Gibran di media sosial X.(Tangkapan layar akun X @miduk17) 

TRIBUNJATENG.COM - Beras seberat 5 kilogram yang merupakan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mendapatkan sorotan setelah muncul foto-foto yang menampilkan stiker calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran, yang ditempel pada kemasan beras tersebut. Berita ini telah beredar luas di media sosial, khususnya platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

Menanggapi peristiwa ini, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurti, dengan tegas membantah keterlibatan Bulog dalam menempelkan atribut politis pada kemasan beras. Bayu menyatakan bahwa Bulog hanya menempelkan label Badan Pangan Nasional dan Bulog sebagai pengidentifikasi resmi pada kemasan beras, tanpa ada stiker atau atribut lain yang berkaitan dengan politik.

"Dari Bulog tidak ada atribut apa pun yang kami tempelkan," ujar Bayu Krisnamurti ketika dihubungi oleh Kompas.com pada Kamis (25/1/2024).

Lebih lanjut, Bayu menjelaskan bahwa beras SPHP yang menjadi fokus program stabilisasi harga beras dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Ini terjadi karena Bulog menjalin kerjasama dengan berbagai jaringan distributor, memastikan pasokan beras sampai ke ritel modern. Langkah ini diambil untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akses ke beras tersebut, sehingga program stabilisasi harga beras dapat terlaksana secara luas, menjaga stabilitas harga beras di pasaran.

"Saat beras sudah dibeli oleh masyarakat, Bulog tidak memiliki kendali terhadap penggunaan beras tersebut oleh masyarakat. Namun yang pasti, kami tidak pernah membuat atribut politis atau atribut apa pun yang terkait dengan konten politik," jelasnya.

Berita ini muncul di tengah isu-isu terkait harga beras yang meningkat. Meskipun demikian, Bulog tetap menegaskan bahwa Harga Eceran Tertinggi (HET) beras tidak perlu diubah, dan mereka terus berupaya menjaga ketersediaan beras di pasaran agar harga tetap terkendali.

Sumber: Kompas.com
Tags
Bulog
beras
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved