Berita Salatiga
Inovasi UKSW Salatiga: Terapkan Syarat Kelulusan dengan Tugas Talenta Unggul
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga mengambil langkah inovatif dengan meluncurkan berbagai jalur kelulusan.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) meluncurkan berbagai jalur kelulusan mahasiswa, satu di antaranya dengan skema tugas talenta unggul.
Hal itu sebagai bentuk implikasi dari Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Sebagai contoh, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) melakukan Diseminasi Ekspo Tugas Talenta Unggul di Gedung FEB UKSW, Jumat (26/01/2024).
Diseminasi tersebut dilakukan oleh 11 mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 Manajemen, 2 mahasiswa Prodi S1 Ilmu Ekonomi, dan 6 mahasiswa Prodi S1 Akuntansi.
Berbekal poster yang menampilkan hasil penelitiannya, mahasiswa mempresentasikan keilmuan yang mereka geluti di hadapan para dosen, maupun mahasiswa dan orang tua yang hadir.
Tidak terlihat menegangkan bak sidang, diseminasi tugas talenta unggul ini terlihat membakar semangat dan antusiasme para mahasiswa.
Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., yang sekaligus merupakan tim diseminasi penelaah hasil karya mahasiswa mengungkapkan bahwa diseminasi ekspo tugas talenta unggul ini merupakan proses belajar yang asyik dan menyenangkan yang menjadi bagian dari Kurikulum Talenta Merdeka.
Disebutkannya, dengan ini karya ilmiah mahasiswa dapat disajikan dengan menarik dan penuh impresi.
“Mahasiswa dapat menyampaikan ide dan gagasannya melalui poster.
Selain itu, karya yang didesiminasikan ini dapat dinikmati oleh mahasiswa lain, orang tua, maupun masyarakat umum,” kata dia.
Apresiasi turut diberikan Rektor Intiyas kepada mahasiswa yang telah mengupayakan dengan sebaik-baiknya dalam proses diseminasi ekspo tugas talenta unggul ini.
“Saya berharap, di kemudian hari tema-tema yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals dapat ditingkatkan untuk mendukung peratingan internasional,” imbuh dia.
Quality Control
Sementara itu, Dekan FEB UKSW, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Akt., mengungkapkan bahwa variasi jalur kelulusan dengan ekspo ini merupakan wadah kreativitas mahasiswa yang dapat mendorong mereka memiliki kompetensi praktis yang lebih baik.
Diseminasi ekspo tugas talenta unggul yang pertama kali dilakukan sebagai pengganti dari ujian tugas akhir ini didominasi oleh hasil penelitian.
“Ke depan, kami akan membuat beberapa pilihan selain penelitian, seperti project dan magang yang dapat menambah keahlian mahasiswa bisa dilakukan,” ungkap dia.
Di tengah ancaman pendidikan tinggi seperti teknologi artificial intelligence yang semakin merebak, adanya ekspo terbuka dapat menjadi salah satu instrumen quality control bagi fakultas.
Sebab, ekspo diseminasi ini memungkinkan para dosen untuk melakukan konfirmasi kepada mahasiswa terhadap penguasaan ilmu yang digelutinya.
Mahasiswa dapat banyak belajar bagaimana menyajikan suatu karya.
“Mahasiswa justru dapat menjadi tertantang menghasilkan karya terbaik dan dapat menonjolkan eksistensi dirinya.
Kualitas pendidikan di FEB juga dapat semakin meningkat dengan adanya ekspo seperti ini,” pungkas dia.
Salah satu mahasiswa yang nampak antusias menjelaskan hasil penelitiannya adalah Hosiana Albertin Angu Bima.
Mahasiswa asal Sumba ini mengangkat penelitian berjudul “Pengaruh Tarif Tenaga Listrik (TTL), Jumlah Pelanggan Penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Konsumsi Listrik Rumah Tangga di pulau Sumba Tahun 2015-2021.
Hosiana menyampaikan bahwa dia tertarik mengangkat tema tersebut karena menurutnya, konsumsi energi listrik di Pulau Sumba mengalami peningkatan signifikan.
Namun demikian, di sisi lain, masih terdapat banyak rumah tangga yang belum dapat mengakses listrik sepenuhnya.
Dari penelitiannya, ditemukan bahwa tarif tenaga listrik tidak berpengaruh signifikan negatif karena listrik merupakan kebutuhan pokok sehingga masyarakat akan rela mengeluarkan biaya yang besar untuk memenuhinya.
Sementara itu, seorang mahasiswa lain, Otniel Agathian Kurnianto Christie mengungkapkan bahwa kegiatan diseminasi ekspo seperti ini dapat mengurangi rasa tegang dibanding jika melakukan sidang tugas akhir.
“Ekspo seperti ini membuat saya lebih rileks. Selain itu, saya juga bisa mendapatkan masukan dari banyak orang,” ujar dia.
Bukan hanya mahasiswa, orang tua juga nampak menikmati diseminasi ekspo tugas talenta unggul ini.
Mengungkapkan apresiasinya, Agatha Eny Rochana mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk berkreasi dan belajar dengan cara yang lebih menyenangkan.
“Menurut saya, ekspo seperti ini terasa lebih menyenangkan.
Semua lebih praktis dan hasil penelitian mahasiswa dapat terjadi melalui poster untuk dapat menjadi pembelajaran mahasiswa lainnya,” tutur Ibunda dari Maria Sendang Bening Rosari asal Klaten tersebut. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.